EMPATPULUH TIGA

22 2 0
                                    

"Woi... Woi...! Inpo kondangan!!." Teriak Rudi yang baru masuk kelas sudah gemes mulutnya membuat Kevin yang tidur di bangku pojok terbangun, begitu juga dengan Athar mendongak kaget padahal ia sedang mendengarkan Raya menjelaskan materi kemaren. Ganggu orang belajar aja. Iya belajar kok! Hehehe.





"Bu Varia menikaaah!!."

Terlonjak. Athar jelas kaget bisa bisanya perihal bu Varia dia kalah update dari Rudi mana dia jarang kontakan lagi semenjak menjadi pacarnya Raya. Oke Athar memang setengah di kategorikan buaya tapi dia tau lah siapa yang harus di pilih kecuali kalo si onoh mau Athar mengembat bu Varia juga "Astaughfirulloh! kenapa melotot gitu atuh yang.."

Athar spontan mengelus dada ketika  mendapati wajah Raya yang nampak tertekuk dengan mata melotot mengintimidasi. "Noh! Dah selesai balik Sono ke alam barzakh."

"Yang, jangan gitu ah... Masih pagi loh masa udah cemberut." Saran Athar mengangkat dagu Raya lalu di tatapnya dalam "Ada apasih hem? sini sini cerita sama aku?." Athar merapatkan kursi lebih mendekat dengan punggung menegak bersiap mendengar ceramah Raya.

"Apasi sumpah jijik ya gue thar."







"Bek.."

"Hem?."

"Bek... Ishh hadap sinii." Rengek Elen menggoyang goyangkan lengan Rudi yang tengah sibuk bermain handphone

"Apa?." Rudi menoleh

"Athar kok romantis banget si." Kata Elen sedikit melirik kedua insan tersebut yang mungkin sedang berdebat ringan

"Romantis apanya... Gelut mulu gitu." Lanjut. Rudi beralih lagi memandang handphone

"Dia tuh kek cowok gentle banget gitu loh. Meskipun Raya merajuk bisa ya dia sabar gitu...." Fokus Elen masih tertuju pada Athar dan Raya.

"Yaudah. Yuk ke lapangan."

"Ngapain?."

"Gelut."

"Bego!. Bek, ishhhh..."

"Apasih ayamku sayang." Berakhirlah Rudi meletakan handphone nya.

"Kamu kasih tau Athar ya kalo kita pacaran?."

"Ha?."

"Iya, dia itu loh kek sengaja gak sih kayak gitu. Sengaja bikin kita iri."

Rudi mengatupkan bibir. Insting Elen udah kayak Roy kiyosi serem jadinya kalo dia tau segala hal mampus! mana Rudi punya banyak foto cecan lagi di dalam hapenya.

Elen itu antek antek detektif, bapaknya saja jaksa mungkin hanya dengan sikap atau lirikan mata dia tau apa maksud dalam gelagat tersebut oh iya hampir lupa kalo dia juga bisa meretas ponsel berkat ilmu dari bokapnya. Shuuut! Mungkin Rudi belum tau.

"Nggak kok."

"Bohong" tiba tiba mata Elen berubah horor menatap mata Rudi seksama, meneliti sebagian gerak gerik dari pemuda itu. Gugup. Tanganya menggaruk tengkuk serta arah pandang yang tak tentu arah seolah menghindar dari tatapan Elen.



"Bebeeekkk....!!!!."

Ucapan adalah do'a makanya Rud kalo ngmong di olah dulu gatau apa kalo ada malaikat di sebelah comber ke tuhan untuk mengabulkan do'anya.

Dan berakhirlah mereka adu mulut.





"Lucu ya mereka." Celetuk Athar menyaksikan perdebatan Antara sepasang bebek dan ayam di bangku tengah. Elen kalo ngambek langsung to the point semua unek uneknya langsung keluar sampe Rudi gak bisa menyangkal, berbeda dengan Raya yang hanya berkata singkat sambil mengiyakan saja tanpa kasih tau alasannya apa.

Raya&Athar (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang