ENAM

36 3 2
                                    


You're Beautiful, beautiful, beautiful..
Kamu cantik cantik dari hatimuu..

"Lama lama gue budek denger dia nyanyi nyanyi gak jelas kayak gini, asupan pagi yang bikin muntah. "

Elen berdecak sebal dengan kelakuan temanya yang antusias menirukan gaya cherrybelle beberapa tahun silam. Raya mengelus elus puncak kepala Elen dengan sayang

" Sabar nak, anggep aja hiburan bentar lagi juga encok tuh pinggang, "

Panggil saja Kici, si cewek tengil yang suka sekali menirukan gaya girl band di manapun, di sekolah, di halte, di uks, di lapangan, di Rooftop, Aduuh apa gak sekalian di Tower aja, biar sekali gerak langsung wassalam.

" Eh kil, gue do'ain bisulan deh, biar lo diem"

"Kil kil nama gue Kristy atau biasa di panggil kici, lagian lo norak banget sih.., sama girl band aja sensi"

"Gue sensi ama elo!, bukan girl band"
Sungut Elen greget sekali mendengar jawaban Kici yang nggak mau kalah.

" Ya anggep ajalah Gue calon girl band! "

" Dih ngarep"

"LET'S KILL THIS LOVE.. YEYEYEYEYE"

"ANJAY.... geboy terus, mbaknyaa! "

Si kaum Adam udah mulai kepancing nih, apalagi si yoga, wadaw matanya gak bisa kempes.

kayaknya gue tau dampaknya seorang laki laki kalo suka maen game, hemmh, pasti jarang nonton tv, padahal film Adzab itu pantes buat mereka mereka yang jelalatan. MAKA BERSEGERALAH KAU UNTUK TAUBAT.

"Dangdut dong! " Request Athar berhasil mendapatkan banyak persetujuan.

" Mama muda Woii.. "

Nyenyenye, . Teruskan bakatmu nak, teruskan mencibir biar tidak kenak Adzab kao. Itu bisikan dari sesepuh merasuki tubuh Elen

Raya, Bodo Amat! Itu emang sudah vocab dari akar. Lagian waktu kok di sia sia kan, lebih baik dia mempelajari pelajaran yang akan di mulai 10 menit lagi.

Dengan santai Raya membuka tas ranselnya, hendak mengambil sebuah buku. Setelah menengok, tiba tiba ia meneguk ludah dalam dalam, tanganya bergetar, sangat dan sangat bergetar.

Sebuah belati, berlumuran Darah.

Ting.

Jangan Takut, saya hanya mengujimu, tenang saja saya tidak akan membunuh siapapun. Tapi coba deh berpikir tentang orang lain.

Tenang Ray tenang. BERFIKIR.. BERFIKIR... BERFIKIR..

"AH BULSHIT....! WHAT THE HELL?!! MAUNYA APASII?!

Suara Raya meledak, tanpa sadar seisi kelas terpengarah menatapnya.

"APA LIAT LIAT,?! "

Raya masih terbawa emosi, nafas itu masih menderu deru, Elen bergegas menenagkan sahabatnya dengan menepuk punggungnya pelan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Raya&Athar (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang