Cerita ini di tulis menggunakan hp kentang jadi maafkan kalo berantakan. :))
[END]
Proses revisi
_________________
Ini bukan tentang kisah broken home yang di picu oleh kdrt atau kerusakan ekonomi. Cerita yang seakan di kendalikan oleh ayahnya keti...
Malam itu Raya langsung pulang, membersihkan air matanya susah payah juga merapikan rambutnya yang tampak berantakan.
Ada Dady di ruang tamu dengan wajah di tekuk, mengetahui Raya membuka pintu membuat ia mengangkat kepala dengan ekspresi terkejut.
Kakinya reflek menegak berdiri, ingin menyambut kedatangan Raya. Namun gadis itu malah acuh berjalan cepat menuju kamarnya dan masuk ke dalam kamar seolah tak melihat siapapun barusan.
"Kamu kenapa sayang?." Tanya Darma pelan bertanya dengan pikirannya sendiri.
Setelah menutup pintu, Raya dengan segera membersihkan diri merefreshkan wajah, mandi, berganti pakaian lalu berhambur di atas kasur kemudian meraih laptop. Ia berinisiatif membuka siaran langsung sekedar mengabari teman temanya bahwa dia baik baik saja selama ini, lagipula terlalu lama jika ia memberitahu lewat roomchat.
"Okeh, lo harus keliatan bahagia Ray. That's fine, Yashh." Raya tersenyum singkat lalu mulai membuka lapak siaran langsung. Jujur saja ia rindu dengan kerecohan di sekolah.
Baru tiga detik terekspos sudah muncul berbagai pertanyaan dari kolom komentarnya
Kevinjuleha: @Tehyung__ngueng serlok Keranda otewek. @DavidBekam salah emot Goblok!
NatasyaRein: Rayaaa.. Cepet masuk dong. Soal fisika kayak tai gaada lo.
LailaAnjani_01: @NatasyaRein Nitip
Raya tertawa melihat komentar teman temanya. Ternyata banyak yang peduli juga dengan dirinya namun selang beberapa detik tawanya memudar setelah melihat notif komentar yang terasa canggung menyapanya. Raya diam sejenak ketika melihat notif tersebut lewat di lapaknya namun ia lanjutkan untuk membalas komentar yang lain yang menurutnya lebih penting. Persetan dia nyepam. Gaada Akhlak emang