LIMA PULUH

24 2 4
                                    

Duh, gak kerasa udah chapter limapuluh Bae...


Duh, gak kerasa udah chapter limapuluh Bae

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Muka lo pi sapi.. reflek kebelet pipis gue bhahahahah" ~Rudi

"Setan! ~Athar

*****

Athar dan Rudi mendudukan gadisnya di warung tak jauh dari sana. Memesan dua gelas air kelapa muda untuk menghilangkan rasa kelimpungan si perempuan akibat ngebut ngebutan di jalan.

Rudi mengelus tengkuk gadis di sebelahnya prihatin alih alih menasehati "Duh, mangkanya ay. Lain kali gak usah ngebut ngebutan lagi ya."

"Gue gak ngebut lah ege! Yang nyetir kan elo pe'a!."

Rudi merapatkan lagi bibirnya berusaha mengalah saja dari pada berakhir seperti sebelum sebelumnya. Berbeda dengan Raya yang beralih manja menjatuhkan kepalanya di dada bidang milik Athar, gadis itu tidak banyak bicara hanya diem sesekali memejamkan mata karena kepalanya terlalu pusing. "Maaf, ya yang." Ujar Athar pelan seolah memang semua murni kesalahanya padahal sudah jelas semua adalah kelakuan si cewek.

Raya mengangguk kecil "He'em."

Aish, Rudi mengumpat pelan dalam hati, selalu saja dia iri dengan asmara orang lain. Lagian si Elen nggak bisa apa alus dikit.

Elen meraih rahang Rudi lantas di kecupnya pipi itu sebentar "Gak boleh iri ya. Pacar kamu gak kalah sweet kok. Oke?."

Seolah tau isi otak Rudi dengan entengnya Elen berhasil membuat mata Rudi tak bisa berkedip bahkan ritme jantungnya kini sudah tidak lagi normal. Elen tertawa kecil memukul lengan Rudi sedikit keras hingga membuat pemiliknya mengaduh kaget. "Aduh, bebek salting ya? Ahahah, mau lagi?."

Rudi mendelik, memperhatikan gadis yang kini bersandang sebagai pacarnya dengan tatapan tak percaya. Jujur saja, dia jadi curiga pacarnya ini beneran mabok gara gara ngebut ngebutan tadi atau karena minuman haram?.

"Ay, kamu gak lagi minum kan." Selidik Rudi masih memperhatikan ekspresi Elen yang sedang meneguk segelas minuman dari pesanan mereka beberapa menit yang lalu

"Buta ya bek? Dah jelas jelas aku minum."

Rudi membulatkan mata, menapuk napuk pipi Elen berulang kali. Bukan membuat Elen sadar malah mengundang bibit setan dalam diri gadis itu. Jelas saja Elen mengamuk "Heh, sakit Ege!."

Plak...

Geplakan lembut mendarat di kepala Rudi seketika membuat pemuda itu tersadar, meringis kecil sambil mengelus kepalanya pelan
"Ya maap, kirain kamu kobam gegara amer, habisnya aneh gitu."

Athar dan Raya menyaksikan hanya geleng geleng kepala, sarkas sekali hubungan mereka ini.

Elen menyeruput minumanya hingga habis lalu menengok makhluk di sebelahnya yang masih sempat sempatnya bermanja, niat tujuan awal kan double date yang artinya ngedate bareng bukan malah pamer kemesraan gini. Siyalan emang!

Raya&Athar (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang