ENAMPULUH LIMA

25 2 6
                                    

Aku Rayanya Athar. Dia anak baik yang dulu pernah buat sumpah serapah di mulutku keluar, jika saja aku bisa menjelaskan tanpa kesulitan untuk berbicara maka akan aku jelaskan terang terangan betapa sangat salah presepsi dia tentang aku.

Kamu tau Athar? Aku adalah Raya yang dulu sempat kamu kejar entah dengan cara apapun itu. Terlihat menjengkelkan memang menyatakan cinta di iringi lelucon untuk semua orang. Saat itu kamu juga tanpa sadar menjatuhkan ekspektasi ku. Nyaris saja aku jatuh menerima pernyataan cintamu jika saja mereka tidak tertawa. Aku anggap itu sudah mempermainkan perasaan. Dan kamu keterlaluan!

Kamu tau Athar? Ini adalah takdir yang benar dan aku juga nggak bisa salahin kak Liam. Jika kamu merasa terkhianati, aku minta maaf. Mungkin gak gampang. Tapi aku bener bener gak ada hubungan apapun sama kak Liam. Hahaha capek ya denger kalimat seperti itu.

Aku masih ingat betapa sangat detail kamu menjelaskan kalimat 'sayang' agar aku mau menerima kalimat itu dalam hubungan kita. Tapi rasanya itu gak ada gunanya.

Kamu tau Athar? Akhirnya Momy bersama keluarga kak Liam setelah satu setengah tahun menghilang aku bahagia banget rasanya pengen cerita ke kamu pengen banget! Tapi sikapmu malah di luar dari dugaanku. Rasanya jatuh dari tebing dan di banting berulang kali ketika kamu memutuskan untuk menyudahi semua. Aku kira setelah adanya momy aku bisa kenalin kamu ke momy dan buat kebahagiaan bersama, nyatanya semesta sedang ingin bermain main.

Athar kamu masih nggak percaya? Aku mohon percaya ya... Kali ini aja. Kak Liam hanya membantuku bertemu dengan momy hanya dia satu satunya jalan agar aku lepas dari pernikahan Dady. Aku nggak mau membangun keluarga lagi dengan orang yang sudah jelas merusak mentalku. Apalagi mengetahui kenyataan bahwa Regan adalah saudaraku... Rasanya dunia memang nggak adil. Perlahan semua yang aku punya di ambil. Mengapa semesta sejahat itu?!

Aku butuh kamu Athar..!

Kata orang hidup itu gak boleh bergantung pada orang lain. Lalu, aku harus apa? Mengandalkan diriku sendiri? Aku gak bisa! Bener bener nggak bisa Athar.... Ini terlalu berat. Aku ingin lepas dari kalimat 'yaudah gapapa' aku ingin berhenti. Jika aku di dunia sudah terbiasa sendiri mengapa aku harus takut akan mati....

Athar tidak menemukan dimana Raya berada sebenarnya kemana Liam membawanya? Catatan demi catatan telah Athar baca rasanya ingin sekali untuk memeluk gadis itu dan berkata semua akan baik baik saja, sayangnya tidak semudah itu. Athar hanya seorang pecundang yang hanya sadar jika semua sudah terlambat.

Athar terduduk lemas di kursi lobi rumah sakit tubuhnya benar benar remuk setelah menelusuri beberapa tempat. Seluruh sisi rumah sakit sudah ia cari tapi hasilnya tetap nihil. Athar menyandarkan punggungnya mencoba menutup mata meski sedari tadi sudah basah karena menangis. Athar tidak peduli susah payah ia meneguk salivanya mencoba untuk menenangkan diri tapi rasanya masih terasa begitu sakit. "Rayy... Balik yuk.."

****

Bagaimana dengan Risa dan Regan? Tentu saja mereka di hukum bahkan Darma tak segan menampar keduanya setelah kelakuan biadab yang mereka lakukan pada Raya. Terlebih pada Regan, Darma mengamuk tak karuan luka lebam terlihat jelas di beberapa wajah Regan. Pemuda itu menerima dengan lapang dada bahkan Regan sampai meminta Darma untuk membunuhnya saja setelah mengetahui bahwa Raya adalah saudara kandungnya juga. Ini tidak seberapa mengingat kelakuan bejatnya dulu hingga membuat Raya trauma.

Risa sampai menangis histeris menyaksikan Regan di siksa. Ini salahnya tapi mengapa orang lain yang mendapat hukuman. Benar kata Raya seharusnya dia sadar diri. "Om udah om!!."

Bukkhhh!

"Ini nggak seberapa sakit dengan apa yang kamu lakukan pada putri saya!!."

Raya&Athar (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang