Cerita ini di tulis menggunakan hp kentang jadi maafkan kalo berantakan. :))
[END]
Proses revisi
_________________
Ini bukan tentang kisah broken home yang di picu oleh kdrt atau kerusakan ekonomi. Cerita yang seakan di kendalikan oleh ayahnya keti...
Bahkan Rasa kecurigaan itupun sirna ketika Athar tersenyum lebar seperti saat ini, memang tidak ada yang spesial tapi mengapa dia terlihat berbeda saat hanya seorang yang dapat menikmati rasa bahagia ini. Ada sesuatu yang mulai masuk dalam ruang.
Sperti Apa memang?
Raya tidak tau!.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ahahaha, Ceriwis kali kau Athar.
Sehabis dari taman mini, untuk sekedar bersenang senang, mereka melanjutkan perjalan menuju..? Sebentar..! Tunggu Request Athar. Raya diam sambil fokus menyusuri jalan, karna dia yang jadi drivernya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ke Rumah gue deh "
" Hah?! "
" Nggak usah cengo, habis ini belok kanan, terus lurus sampe gang diponogoro. Habis itu kita turun. Oke"
Raya patuh, dan hanya nyengir. Entahlah dia merasa bahwa Athar tak akan mengecewakanya.
Sesampainya di tempat yang di tunjukkan Athar, Raya sempat tertegun akan tempat yang sama sekali tak dikenalnya, kayak... sedikit Aneh. pasalnya mobil yang ia tumpangi juga terpaksa harus parkir di lapangan umum milik warga sekitar.
"Rumah lo yang mana? " Akhirnya Raya memberanikan diri untuk bertanya, lagi pula sedari tadi banyak gang kecil yang harus di lalui.
" Tuh.. " Athar menunjukkan sebuah rumah sederhana yang banyak di kelilingi tanaman segar, halamanya juga tak terlalu sempit ada juga sebuah pohon mangga yang menjulang tinggi. rumah itu di bangun dengan desain kayu jati asli yang sempat di kelola kakek Athar kala itu, tapi sekarang penghuninya hanya seorang wanita tua saja yang selalu mengharapkan anak anaknya pulang. Tepatnya kakek Athar sudah meninggal 3 tahun yang lalu. Dan penghuni Rumah itu adalah neneknya.
"Assalamualaikum.. "
Tak lama munculah seorang wanita tua yang sudah beruban, Athar tersenyum ramah lalu meraih tangan wanita itu dan menciumnya dengan lembut. Raya tersadar dan buru buru meraih punggung tangan si nenek.
"Geulis pisan, siapa atuh? " Bisik Eyang, sembari menyambut kedatangan Raya dengan ramah
"Hehehehe, kayak eyang waktu muda dulu ya?! " Goda Athar yang langsung dapat jeweran manis, si Eyang sempat mendengus akibat ulah cucunya, namun setelah itu ia pergi meninggalkan mereka untuk membuat minuman.