LIMAPULUH ENAM

15 2 0
                                    

Kici tersentak kaget setelah seseorang di depanya membuka masker yang dia pakai, jadi selama ini yang membantu menyebarkan aib itu adalah teman Raya sendiri?

"Lllo–?

"Iya, gue. Baru tau? Gausah sok polos, urus aja Athar Lo itu. Untung untung gue mau bantu buat hancurin hubungan mereka."

"Ttapii.. kenapa lo lakuin ini? Dia temen Lo.. Ggue juga gak nyuruh lo kan?." Papar Kici terbata bata pasalnya dia juga sama sekali tidak tau siapa yang mengiriminya Vidio itu. hingga dia mengambil kesempatan untuk langsung menyebarkan tanpa tau asal usul dari mana Vidio tersebut. Yang ada di otaknya adalah membuat hubungan Athar dan Raya renggang tidak peduli bagaimanapun caranya.

"Kenapa, takut Lo?."

"Enggak!."Bantah Kici tegas, tapi tetap saja rasa keponya meronta ronta mengetahui Risa bertingkah seperti ini pada Raya padahal dulu mereka dekat. Ada apa sebenernya.

"Kenapa lo––

"Hei, gue telat?."

"Enggak kok Sans duduk aja." Sambut Risa pada Regan yang baru datang lalu bergegas meletakkan bokong di kursi yang tersedia sementara Kici yang dari awal sendiri seketika tercengang mengetahui figur pemuda di depanya ini mirip sekali dengan pria di dalam Vidio tersebut. Sebenernya apa yang di rencanakan Risa. Jadi,? Semua dalangnya adalah Risa. Kalo dia terbukti melakukan kesalahan dengan menyebar Vidio aib tersebut fiks! Seratus persen dia memang tidak tau apa apa.

"Ddia–?."

"Regan."

Bughhh!!!

Belum sempat Regan memperkenalkan diri sebuah Bogeman lagi lagi mendarat di sekitar wajahnya tanpa sepengetahuan. Tentu saja dia tersungkur dari kursi hingga membuat sudut bibirnya sedikit membiru.

Bughhh!

Belum sempat melawan lagi lagi dia oleng akibat jotosan dari seorang yang terlalu tiba tiba "SADAR LO SIALAN!"

Kici hanya mampu menutup mulut rapat rapat mengetahui Athar tiba tiba datang dan mengamuk seperti ini. Jujur, Kici sudah mulai gemeteran. Bagaimana jika Athar tau dia ikut campur dengan urusan mereka?."

"GAK GINI CARANYA ANJING!!."

Bughhh!!

Athar kalap, Melihat Regan masih baik baik saja seolah tidak ada kelakuan bejat yang pernah ia lakukan sebelumnya membuat dia muak dan ingin sekali mematahkan tulang tulang pemuda itu namun sayang kenyataan membuatnya terpaksa menahan amarah yang sedari dulu tertahan. Sial!!

"Lo tau hah? YANG HAMPIR LO LECEHIN ITU ADEK LO SENDIRI GOBLOK!!."

Regan yang kuwalahan itu terkejut begitu juga dengan Risa maupun Kici. Kici yang tidak menyangka bahwa Raya mempunyai saudara se kejam itu dan Risa yang berdecak kesal kareba rencananya gagal untuk memanfaatkan Regan sialan emang si Athar!

"Ngommong apa lo barusan?." Dengan cepat Regan menepis tangan Athar yang sebelumnya memcekram lehernya. Kedua rahangnya mengeras, menatap mata Athar seolah menantang bahwa kalimat Athar seratus persen salah. Bagaimana bisa dia bisa bersaudara dengan Raya

"Udah Re gausah di dengerin.. ayok! gue duluan." Pamit Risa menggeret tangan Regan agar tidak berhadapan lagi dengan Athar. Bisa bisa rencananya gagal di tengah jalan gara gara pernyataan sialan itu padahal meskipun kesaanya Risa memanfaatkan Regan tapi jauh dari lubuk hatinya dia sungguh menyayangi laki laki itu dan tidak mau jika sang saudara tiri di rebut orang lain apalagi pada manusia yang jelas jelas di bencinya

"Thar, gue bisa jelasin."Ucap Kici pelan

Athar sempat menoleh sebentar tapi ia rasa itu akan membuang buang waktu dan tidak penting lebih baik dia pergi saja memastikan bahwa Regan maupun Raya tidak benar benar melakukan itu.

Raya&Athar (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang