DUAPULUH DELAPAN

17 3 0
                                    


Mungkin sudah tidak kaget jika Raya di sukai seseorang. Tapi entah kenapa mengetahui Sena menyukainya seperti bukan suatu hal yang biasa bagi Raya, jadi selama ini Sena berpihak mengajukan dirinya menjadi ketua osis ada sesuatu yang di sembunyikan. Huh, kenapa harus Raya.

Padahal tak sedikit juga yang mengagumi Sena.

Hanya menunggu waktu, musuh pasti akan berdatangan menghampiri Raya.

Perlu di garis bawahi, menjadi primadona itu tidak semenyenagkan yang kalian kira. Karna pada dasarnya setelah banyak pujian menghampiri maka semakin banyak juga topeng yang tak kasat mata. apalagi Raya adalah anak dari seorang yang beruang.

ada dua golongan jika kalian bergaul dengan circle seperti Raya.

Kalo nggak insecure, ya Caper.

Ya nggak?

****

"Len, lo nggak ada usaha cari Raya gitu.?

Risa tiba tiba datang nimbrung ke meja Elen yang sedang asik mengobrol dengan teman temanya pada Jamkos.

Elen tidak tertegun namun ia hanya menghela nafas mengetahui Risa yang memperingatinya.

Wah, Risa sepeduli itu ternyata.

"Lo?" Elen balik bertanya seakan malas menimpali pertanyaan Risa. Hal itu menurut Elen wajar saja, toh yang akhir akhir ini deket dengan Raya itu Risa, bukan dia. Kenapa malah nanya seolah olah Elen teman yang gak berguna.

"Eum, gue udah coba hubungin polisi. Selain itu gue gak bisa bantu apa apa lagi."

"Terus, lo mau gue kayak gimana?."

"Gue kira Lo masih peduli sama Raya."

"Maksud lo?" Tatapan Elen berubah bengis, satu tanganya mendadak mengepal entah untuk apa. Sebenarnya Raya bersahabat dengan siapapun ia ikhlas tapi entah kenapa mengetahui akhir akhir ini ia dekat dengan Risa membuatnya muak bukan kepalang.

"Raya hilang loh len, tapi kenapa––

"Kenapa apanya?."

Kali ini Risa hanya menghela nafas jengah, gadis di depanya benar benar keras kepala sekali. Dari responya saja dia sudah sensi banget. pantes saja Raya gak betah.

"Eh, Ris di suruh Bu Varia ke kantor." Kata gadis bername tag Anggi itu memberi tau setelah kedatanganya dari luar kelas.

"Ada apa?

"Gak tau."
Setelah itu Risa keluar tanpa memedulikan Elen yang mungkin sedang menyiapkan umpatan untuknya. Tapi masa bodoh bagi Risa

"Wait my way, Clarissa Salshabilla."

****

Lacak nomer ini
082xxxxxx345

                           Gue gak bisa jadi hacker


Ck, sumpah lempeng
Lu jadi laki. Ya, cari tau lah
Suep!!!

Pip.

Kali ini tidak ada kata diam saja, semua sudah saatnya di akhiri.

****

Regan berjongkok menatap lurus mata indah milik Raya meski sudah dengan wajah yang sedikit lusuh. Tak salah jika banyak orang yang menyukai gadis di depanya ini. Dia memang begitu menawan.

"Mau apa Lo?!" Semprot Raya spontan menyaksikan tingkah Regan yang mulai dekat dekat denganya. Tentu Regan langsung melotot seolah tertegun dengan ucapan Raya juga.

Raya&Athar (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang