DUA PULUH TIGA

26 3 2
                                    

Mungkin gak ada lagi kesempatan buat gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mungkin gak ada lagi kesempatan buat gue. hidup ini memang susah, gue capek pura pura biasa saat Raya nolak gue, plak! Sadar saudara sadaar, Lo beda kasta.  Bahkan Raya gak jawab pertanyaan gue. Itu artinya nolak bukan? Aish sudahlah, hidup memang seperti odading.

****

"Swadikhap–

"Swadihap ndasmu."

"Bjir, kok ngamok?!."

Athar spontan merebahkan tubuhnya di atas tikar, Rudi yang berniat ngelawak malah merubah ekspresinya heran.

"Ngapa lo, asem bener kek ketek ayam."

Athar melirik sekilas, ingin sekali dia menimpali perkataan Rudi tapi moodnya benar benar tak bisa di netralkan saat ini.  herman!
Kok bisa gitu ya punya temen otaknya kegiling.

"Lo lagi baperan ye?."

"Sotoy Lo!." Semprot Athar.

"Habis nembak Raya.?"

Plakkh!!

"Bjir, kok ngamok?!."

Athar yang sebelumnya melotot langsung membungkam mulut Rudi rapat rapat, eh iya dia juga menampar Rudi sangat eksetik.

"Psttt, dasar mulut corong, mo gue mutilasi sekarang lo?! Aaaaah... Jingan sakit bego!.

Rudi menampakkan sederet gigi putihnya, setelah berhasil menggigit kulit tangan Athar.

"Liat, gigi gue tajem. Sebelum lo mutilasi gue, gue bakal pasti'in. Lo hidup tanpa kulit.

Sungguh kebego an apa ini. Sudah sudah gaada gunanya juga emosi, sadar lo lebih bego dari Rudi.

Rudi mengangkat lengan kirinya menengok benda bulat yang melingkar di tanganya, jam 19.20 sudah saatnya kegiatan, maka seluruh siswa di wajibkan berada di tempat yang telah di tentukan.

"Bangun!, Kegiatan mo di mulai."

"Males."

"Mentang mentang ya lo udah deket sama Bu Varia jadi seenak jidat, ayoo cepetan, mau gue kulitin hem?"

Dengan terpaksa Athar menarik tubuhnya, lalu mengikuti perintah dari sang teman laknad.

"Ch, bicit"

****

Forum telah terbentuk sebuah lingkaran besar, seluruh siswa duduk melingkar menyisakan guru guru yang berdiri di tengahnya.

Raya duduk di antara Risa dan Elen sedangkan di sebelah Elen ada Athar dan Rudi.

Di tengah tengah kesibukan guru memberikan pengetahuan tentang ekosistem alam, Raya malah gak fokus dan mengalihkan atensinya pada layar handphone.

Sedikit, Elen menengok sedang apa gadis di sampingnya itu. Kemudian Elen melirik Athar yang ternyata masih anteng memperhatikan penjelasan para guru.

Raya&Athar (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang