𝐓𝐇𝐄 𝐋𝐀𝐒𝐓 𝐇𝐎𝐑𝐂𝐑𝐔𝐗 ⇄ 𝑲 . 𝘱𝘰𝘵𝘵𝘦𝘳

𝑷𝒆𝒗𝒆𝒏𝒔𝒊𝒆 𝑺𝒊𝒃𝒍𝒊𝒏𝒈𝒔

Hampir sepenuhnya di liburan musim panas aku menghabiskan waktu dengan saling mengirim surat kepada kakak dan teman temanku, membuat alat prank baru, belajar tentang ilmu pertahanan dan menghabiskan waktu bersama cedric.

Cedric? ya benar. ternyata mansion rahasia milik bibi ariana lumayan dekat dengan rumah cedric, kami selalu bermain quidditch di halaman belakang rumah, melakukan piknik , dan banyak hal random lainnya yang kami lakukan. terkadang juga aku menginap dirumahnya, amos diggory dan mrs.diggory sangat memperlakukanku dengan baik. aku sangat senang berada dekat dengan mereka yang harmonis, terlebih lagi mereka sudah menganggapku sebagai anaknya.

Dan jangan lupakan, selama libur musim panas ini professor snape selalu mengunjungiku setiap hari. dia memang banyak membantuku merelaksasikan diri dan membantuku mempelajari cara menghindari pengendali pikiran. tapi entah kenapa seiring aku sering bertemu dengannya, aku selalu merasa mengalami dejavu. berkali kali aku bertanya padanya ataupun pada bibi ariana apakah kami pernah bertemu tapi mereka hanya membalas dengan gelengan kepala dan menyuruhku untuk meminum ramuan yang selalu rutin mereka berikan padaku.

Tapi aku sedikit kesal pada professor snape, ia selalu mengawasiku saat bermain dengan cedric dan melarangku untuk berteleportasi jadinya aku gagal untuk menemui teman temanku. tetapi meskipun begitu satu hal yang membuatku senang adalah ingatanku sekarang sudah membaik berkat bantuan professor snape.

Satu hal lagi yang menurutku aneh, akhir akhir ini aku heran kenapa tidak pernah bermimpi sekalipun. dalam setiap tidurku selalu saja ngeblank kadang hitam saja atau kadang putih saja. tapi tak apa itu cukup bagus karena aku tidak akan terbangun malam malam karena mendapat mimpi buruk'kan?

•••••

Tok...tok...tok

Suara ketukan pintu terdengar membuat ariana yang saat itu sedang membuat sarapan terpaksa harus membukanya, seorang pemuda tinggi gagah dan tampan sedang berdiri disana dengan sekantong permen di tangannya. tersenyum manis pada sang pemilik rumah.

"Oh Cedric masuklah" ariana membukakan pintunya membiarkan pemuda itu masuk.

"Terimakasih mrs.dumbledore" kata cedric seraya melangkahkan kaki ke dalam rumah

"Sudah berapa kali ku katakan, panggil saja aku ariana, nak"

"Ah tidak, aku merasa tidak enak memanggilmu seperti itu, rasanya tidak sopan" kata cedric, tersenyum.

"Kalau begitu kau panggil saja aku bibi seperti karen memanggilku begitu" cedric hanya mengangguk mengiyakan. ariana menyuruh cedric untuk duduk terlebih dahulu sementara ia melanjutkan membuat sarapan.

"Karen nak cepat bangun, lihat siapa yang datang" teriak ariana yang ketiga kalinya tapi gadis itu tak kunjung turun dari kamarnya. ariana menghela nafas panjang dan menyuruh cedric untuk naik ke kamar karen, membangunkannya.

Pintu kamar gadis itu tidak dikunci, cedric perlahan membukanya untuk mengintip apakah karen masih tidur. ternyata gadis itu masih terbaring pulas tidak bukan di kasur, melainkan di lantai. pemandangan yang sudah biasa bagi pemuda itu.

Cedric menggelengkan kepalanya berjalan perlahan menuju meja untuk menyimpan sekantung permen yang sedari tadi dipegangnya. setelahnya, cedric mengangkat karen untuk memindahkannya ke kasur.

Cedric membukakan gorden kamarnya agar cahaya matahari masuk menyinari. "good morning" ucanya sembari mengusap kepala gadis itu pelan "hey time to wake up darling, today is a new day, a new chapter in your life. a day for new possibilities a day you can conquer, the day is yours so own it. you can do anything the sky is the limit, your sky your limit, today is your day your story make it a good."