"Ini semua gara gara kau! Sebelumnya aku tidak pernah diberi detensi oleh Professor manapun, apalagi Snape. Sebelum kau datang kesini, aku selalu bebas melakukan apapun, karena ayahku adalah dewan sekolah"
Sedari tadi si pirang terus saja mengoceh, berjalan dua menit saja disampingnya membuatku sakit kepala dan bisa bisa telingaku pecah mendengar semua ocehan dari anak manja ini.
"Dengar! Kau selalu membuatku terjerumus dalam masalah. Karenamu, aku sekarang lebih sering dimarahi oleh para Profesor, sudah jelas jelas aku tidak pernah salah.
"Siapa suruh mengusik kakakku? Dasar bodoh" Aku memutarkan bola mataku, jengah.
"Kau dan kakakmu itu memang pantas di usik, kakakmu selalu ingin terlihat yang paling berjasa bagi sekolah bodoh ini, selalu ingin menjadi the choose one kesayangan Dumblydore. Dan adiknya, sejak pertama kau datang kesini, aku seakan akan berada di neraka, pertama kau terlihat seperti gadis yang lugu, lalu kemudian kau menjahiliku dan membuatku emosi"
Aku menginjak kaki kirinya dan berhenti berjalan, sungguh kalau aku tidak melakukan hal ini dia pasti akan terus terusan bicara "Bisakah kau diam, Malfoy? Aku tidak tahan mendengar semua ocehanmu, lebih baik sekarang percepat jalannya atau kita akan kemalaman untuk membersihkan perpustakaan"
Aku berjalan duluan meninggalkannya, masa bodo si Malfoy berteriak dengan jampi jampi favoritnya "Hei itu sakit tau! Aku akan membalasmu! My father will hear about this!"
"Apa yang kau lakukan, Poty? Kenapa kau menginjak kakiku, aku hanya bicara yang sebenarnya. Kau memang biangkerok, pembawa masalah" Si Albino tiba tiba sudah berada di sampingku saja, cepat sekali dia berjalan. Aku tidak mendengarnya dan memilih untuk menutup telingaku dengan sangat erat.
Tiba tiba saja Malfoy berhenti didepanku dan menarik kedua tanganku sehingga lepas dari telinga "Hei, apa kau tidak mendengarkanku? Sedari tadi aku bicara denganmu, apa kau budek Potter?"
"Sekarang kau yang harus mendengarkanku Malfoy, kau tidak mengajakku bicara tetapi kau hanya mengoceh tidak jelas. Dan kalau kau terus mengeluarkan ocehanmu itu lagi, aku berjanji akan menutup mulutmu dengan cabai, permisi albino" Aku melipat tanganku seakan akan memberi salam seperti ini 🙏🏻, kuharap itu akan membuatnya diam.
Kami membereskan beberapa buku yang berserakan, aku bertugas menata buku buku di rak keempat sedangkan si pirang itu di rak kedua walaupun aku yakin pasti dia tidak benar benar membereskannya.
Pekerjaanku sudah selesai karena dibantu oleh skooby yang tiba tiba menghampiriku, untung saja Malfoy tidak melihatnya. Aku memutuskan untuk mengecek apa yang sudah anak manja itu lakukan, kalau aku tidak mengeceknya maka kami tidak akan bisa menyelesaikan detensi ini, ditambah lagi aku harus pergi untuk berpatroli.
"Draco Lucius Malfoy!" Lihat apa yang telah dilakukannya -TIDAK ADA! Dia malah enak enakan tertidur di meja, apa apaan kalau begini yang ada kami tidak bisa balik ke asrama.
Kulemparkan satu buku ke arahnya, tetapi masih belum bangun. "Dasar raja tidur! Rasakan ini" kulemparkan satu buku lagi, kali ini lebih keras dan bukunya juga agak tebal.
"Aww" Akhirnya dia terbangun.
"HAHAHAHA RASAKAN ITU" Aku tertawa melihat Malfoy yang sepertinya terkaget langsung jatuh dari kursinya, lalu saat dia ingin berdiri kepalanya malah terpentok ke meja.
"Kenapa kau malah mentertawakanku? Ini tidak akan terjadi kalau kau tidak melempar buku padaku" Ucap Malfoy sambil mengusap ngusap kepalanya.
"Ini juga tidak akan terjadi kalau kau tidak tertidur" Aku menjulurkan lidahku ke arahnya. "Cepat bereskan pekerjaanmu, supaya kita bisa keluar dari sini"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐇𝐄 𝐋𝐀𝐒𝐓 𝐇𝐎𝐑𝐂𝐑𝐔𝐗 ⇄ 𝑲 . 𝘱𝘰𝘵𝘵𝘦𝘳
Fanfiction‹⌇ #⃞ on going ∦ 𝗵𝗼𝗴𝘄𝗮𝗿𝘁𝘀 › the last horcrux ʚɞ ˖ ! 𝘭𝘪𝘧𝘦 𝘪𝘴 𝘵𝘰𝘰 𝘥𝘢𝘯𝘨𝘦𝘳𝘰𝘶𝘴 𝘧𝘰𝘳 𝘩𝘢𝘳𝘳𝘺'𝘴 𝘴𝘪𝘴𝘵𝘦𝘳 ──── ℘ 𝐈𝐍 𝐖𝐇𝐈𝐂𝐇 tentang seorang gadis yang merupakan anak kedua dari keluarga potter dan tak disan...