𝑮𝒆𝒕 𝑪𝒂𝒖𝒈𝒉𝒕

448 38 6
                                    

Kembali ke Hogwarts setelah liburan yang menyenangkan bukanlah hal yang ditunggu tunggu oleh Karen, dia masih ingin berlibur dan bermain dengan Sirius, Karen ingin menghabiskan banyak waktu dengan sahabat ayahnya itu.

Seperti biasa, Great Hall dipenuhi lilin lilin beterbangan dan jamuan yang membuat Karen tergiur, Dumbledore menyampaikan ceramahnya, dan Karen yang dengan sangat tidak senantiasa mendengarkan ceramah Dumbledore.

Setelah makan malam di Great Hall, Karen langsung pergi ke kamarnya karena dia ingin menuliskan surat kepada Sirius. Hari ini ada pertemuan The Orde tetapi Karen tidak mengikutinya.

"Padahal baru satu hari, tapi aku sudah kangen si anjing hitam itu." Gumam Karen sambil mengeluarkan perkamen dari lacinya.

Dear Padfoot

Hari pertamaku disini masih belum menyenangkan, aku menyapa banyak orang, makan dan hanya duduk mendengarkan ceramah Dumbledore. Tapi aku janji akan membuat semester ini menyenangkan, doakan aku biar dapat banyak korban untuk dikerjai!

Pendek saja ya suratnya, aku mengantuk. Soalnya besok aku harus kembali menghadapi si nenek lampir. Aku menyiapkan banyak membuat kejutan untuknya. Hehe.

Salam kangen, anak prongs

"Legolas kemari, legolasku yang ganteng." Panggil Karen kepada burung hantunya itu, lalu dalam sekejap Legolas datang. "Ayo berikan surat ini pada Sirius, jangan sampai tersesat lagi loh yaa!"

Legolas mengangguk dan memberikan isyarat seakan kalau dia akan melaksanakan perintahnya dengan baik kali ini. Setelah Legolas pergi, Karen kemudian menutup jendelanya dan berbaring di atas kasur.

Dia langsung tertidur, padahal baru 2 detik berbaring.

Tok ... Tok ... Tok ...

Setelah satu jam Karen tertidur, seseorang mengetuk pintu kamarnya, namun itu sama sekali tidak membuat Karen terbangun. Yah ... tau sendiri anak itu selalu tukang tidur seperti beruang.

"Bagaimana ini? Karen tidak keluar-keluar dari kamarnya." Tanya Parvati pada Ginny.

"Dia pasti tertidur." Kata Ginny, "anak itu tidak akan terbangun kalau sudah tidur pulas, satu satunya cara adalah dengan mengguyurnya dengan air."

"Kau serius?" tanya Parvati.

Ginny tersenyum sarkas, "Aku becanda." Kemudian dia menendang pintu itu sampai terbuka. "Maaf Karen aku menendang pintunya, dan maaf pintu karena sudah kutendang." Ucap Ginny sambil berjalan santai masuk kedalam kamar, semantara Parvati masih terdiam shock di tempatnya.

"Hey ayo bangun," dia menggoncangkan bahu Karen, masih pelan.

"Bangun Karen, kami dapat masalah besar dan tidak akan bisa selesai kalau tanpamu." Dia kembali mengguncangkan badannya dengan pelan.

Ginny dengan sabar mengusap kepala Karen, lalu ...

"KAREN BANGUN! ATAU SI NENEK LAMPIR AKAN MEMBERIKAN HARRY HUKUMAN YANG BERAT!" Teriaknya sambil mengguncangkan badan Karen dengan kencang, lagi-lagi membuat parvati shock.

Namun hal itu sama sekali tidak membuat Karen terbangun.

"Yaampun, dia tidurnya pulas sekali. Teriakanmu pun tidak membuatnya terbangun." Kata Parvati.

"Begitulah, bahkan kami sudah ingin menyerah dan memberikannya pada Dementor," celetuk Ginny.

"Aku mendengarmu, bodoh." Ucap Karen yang rupanya sudah terbangun, dia mengerutkan dahi menatap Ginny.

"Eh Karen, anak manis dan pintar. Sejak kapan kau terbangun?" tanya Ginny, ketakutan akan di avada oleh gadis itu.

"Ih Kirin, ini minis din pintir. Sinik kipik kiw tirbingin. Kalian menganggu tidurku, akan ku avada kalian ya." Ejek putri kedua James itu, namun bukannya terlihat menyebalkan, Parvati dan Ginny malah semakin ketakutan ---Karen tidak pernah main-main soalnya.

𝐓𝐇𝐄 𝐋𝐀𝐒𝐓 𝐇𝐎𝐑𝐂𝐑𝐔𝐗  ⇄  𝑲 . 𝘱𝘰𝘵𝘵𝘦𝘳Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang