𝑯𝒖𝒇𝒇𝒍𝒆𝒑𝒖𝒇𝒇 𝒗𝒔 𝑮𝒓𝒚𝒇𝒇𝒊𝒏𝒅𝒐𝒓

1K 116 29
                                    

Setelah kabur dari kejaran Profesor Flitwick, Karen bersandar di sebuah pilar sambil memakan pisang, memperhatikan anak kelas pertama yang sedang belajar sapu terbang dan ia gagal fokus karena orang yang mengajar itu —Oliver.

Ah ya, soal kejaran Profesor Flitwick, Karen dikejar beliau karena tadi melakukan sedikit kesalahan di kelas, catat sedikit (menurutnya). Tadi ia hanya tidak sengaja menggunakan mantra 'Bombarda' dan berhasil meledakan meja salah satu anak Slyhterin.

"Malang sekali si pirang itu, padahal aku tidak sengaja melakukannya" Gumamnya seraya tertawa memikirkan kejadian tadi.

Karen bangkit karena merasa bosan terus duduk disana sambil memperhatikan hal hal yang tidak pasti. Dikarenakan pisangnya sudah habis, jadi ia buang saja kebawah toh dipikir disana tidak ada siapa siapa.

Langkah kaki kecilnya membawa gadis itu untuk turun kebawah dan alangkah terkejutnya Karen saat melihat Oliver sedang tiduran di rumput. "Wah! Pasti rumputnya sangat empuk sampai Olie saja terlihat nyaman"

Ia berlari kearahnya dengan girang, tak lupa dengan senyumannya yg manis. "Gosh, Olie! Pasti kau sangat nyaman bersantai di atas rumput ini" Ucapnya sambil dengan polos tiduran di rumput, disamping Oliver.

Si pemuda hanya melihatnya dengan keheranan, bahkan ia tidak sadar sedari tadi ia memperhatikan gadis yang sedang tiduran dengan kaki dan tangan yang digerakan seakan akan berada di atas salju. "Andai saja ini musim dingin, kurasa aku akan membuat boneka salju" Gumam Karen, sepikiran dengan Oliver.

Oliver hanya geleng-geleng kepala melihatnya, tetapi mungkin kesadarannya sudah kembali sekarang. "Siapa bilang aku sedang bersantai disini? Kau tidak tau ya, kalau aku tadi terpeleset kulit pisang sehingga punggung dan kepalaku terasa sakit karena terbentur —entah siapa yang membuang kulit pisang ini sembarangan, siapapun itu kupastikan akan memberinya hukuman"

Karen yang sedang tertawa tiba tiba berhenti dan secepat kilat merubah posisinya menjadi duduk dan pura pura melihat awan. Oliver yang menyadari perubahan pada sikapnya langsung bertanya. "Apa kau yang membuang kulit pisang itu?"

"A -apa! Haha yang benar saja Olie, aku kan tidak suka pisang"

"Bukannya kau suka meminum banana milk?"

"Oh itu —ya itu berbeda hehe! Yasudah Olie aku harus kembali ke kelas, Profesor Flitwick pasti sedang mencari cariku"

Baru saja selangkah ia ingin kabur, Oliver entah bagaimana caranya sudah berada di depan Karen.

"Aduh mati aku" Karen membatin.

"Sekarang jam istirahat, dan setauku Profesor Flitwick tidak mau mengajar di jam istirahat, biasanya beliau jam segini sedang mengurus tanaman" Oliver tersenyum sembari memiringkan kepalanya, melihat gerak gerik Karen yg menggigit bibir bawahnya, menurut Oliver itu lucu.

"Jadi, bisa kutebak kalau kau yang melempar pisang ini" Ucap Oliver seraya melipatkan kedua tangannya di dada. "Eh! Sembarangan aje, jangan main nuduh begitu Olie atau aku akan melaporkanmu pada Kiyayi Haji Abah Dambeldor!" Ucap Karen dengan nada Betawinya yang khas.

"Sini pinjam tanganmu" Pemuda itu dengan sigap memeriksa kedua telapak tangan Karen, dan ia tersenyum saat menemukan titik terang. "Ini buktinya! Wangi pisang itu menempel di telapak tanganmu"

"Ih kau tidak tau ya, kalau ini tuh aku pake handbody yang rasa pisang! Jadinya kulitku wangi pisang"

"Kau itu tidak pandai berbohong kalau kepadaku, mana ada handbody rasa pisang. Sudah sudah, sekarang sebagai hukuman, kau harus menuruti perintahku"

"Ayolah olie" Rengekan gadis itu malah membuat Oliver semakin gemas.

Oliver menggelengkan kepalanya sebagai jawaban tidak. "Kau harus ikut denganku untuk latihan Quidditch, karena sebentar lagi asrama kita akan melawan asrama sebelah, jadi kita harus berlatih keras"

𝐓𝐇𝐄 𝐋𝐀𝐒𝐓 𝐇𝐎𝐑𝐂𝐑𝐔𝐗  ⇄  𝑲 . 𝘱𝘰𝘵𝘵𝘦𝘳Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang