𝑾𝒆𝒂𝒔𝒍𝒆𝒚 𝑻𝒘𝒊𝒏𝒔 𝑮𝒊𝒇𝒕

549 43 9
                                    

Kepergian Hagrid tidak membuat suasana menjadi lebih baik, Hogwarts sekarang lebih terlihat seperti sebuah penjara dibandingkan sekolah. Lebih mengesalkannya lagi, Umbridge sama sekali tidak memberikan pengampunan bagi para murid yang selalu berbuat salah, bahkan kesalahan kecil seperti salah menjawab soal.

"Siapa namamu?" tanya George pada seorang anak kelas satu yang baru keluar dari ruangan Umbridge.

"Michael." Jawab anak itu sambil menangis. Karen bisa melihat luka ditangannya, terlihat seperti luka bakar. Jelas perbuatan Umbridge.

"It's alright Michael, tanganmu tidak akan kenapa napa, lihat tangan kami." Kata Fred sambil mengulurkan tangannya yang juga terdapat luka yang sama seperti Michael. "Hanya sakit dihari pertama, di hari berikutnya rasa sakit dan bekasnya mulai menghilang."

"Kau tau Michael? Mereka berdua sering dihukum loh oleh Umbridge, sampai hampir setiap minggu mereka mendapat hukuman yang sama." Ucap Karen mencoba menghibur Michael yang menangis karena tidak bisa menahan sakit. "Umbridge itu, dia gila memang. Seharusnya nenek tua pensiun saja."

"Kau mau kami beli pelajaran pada si Umbridge?" tanya George, namun Michael menggeleng. "Well ---meskipun kau tidak mau, kami akan tetap melakukannya. Memberi pelajaran pada nenek tua itu."

"Kalian sedang apa?" tanya Harry yang menghampiri, dia bisa melihat luka di tangan Michael. "Kalian dihukum?" tanyanya lagi sambil memeriksa tangan Karen.

"Bukan kami, tapi Michael." Ucap Karen. "Umbridge menyuruhnya menulis setelah Michael tidak bisa menjawab satu soal dikelas Pertahanan Ilmu Hitam."

"Ini keterlaluan," kata Harry.

Suara deheman --- yang lebih terdengar suara orang tercekik bagi Karen --- mengagetkan mereka. Itu adalah Umbridge, yang sudah berdiri didepan kantornya dengan tersenyum seperti tidak ada dosa setelah menghukum murid dengan begitu kejam.

"Seperti yang telah kukatakan sebelumnya, Potter. Anak nakal pantas mendapat hukuman." Ucapnya sambil tersenyum, kemudian kembali masuk kedalam ruangan.

Karen mendecih keras dan mengacungkan jari tengahnya begitu Umbridge pergi. "Tidak menjawab satu soal saja disebut nakal, lalu kita disebut apa?" tanyanya pada si kembar.

"Disaster," celetuk Fred.

"Yeah. Disaster for her." Kata George.

"Kau tau George? Aku selalu berpikir masa depan kita tidak bergantung pada pendidikan." Fred berpaling kepada saudara kembarnya.

"Yeah, aku sendiri merasa bahwa kita sudah terlalu tua untuk pendidikan penuh waktu."

"Waktunya menguji bakat kita di dunia nyata, bagaimana menurutmu?" tanya Fred.

"Tentu saja," kata George.

"Kalian bicara berdua, aku tidak diajak?" tanya Karen, menatap George lalu kemudian Fred yang sedang merencanakan sesuatu.

"Tidak Karen, kau masih harus belajar disini sampai tamat dan menjadi Auror seperti cita-citamu." Kata George.

"Lagipula kami sudah tidak ingin sekolah, kami akan membuka toko di Diagon Alley." Kata Fred, lalu merangkul kembarannya.

"Ini tidak adil, kalian mau menyembunyikan sesuatu dariku?"

"Demi kebaikanmu, adik kecil." Kata George.

"Apa yang sedang kalian rencanakan sih?"

"Lihat saja besok," si kembar lalu pergi dari sana sambil menenteng Michael, meninggalkan Karen dan Harry yang penuh dengan kebingungan.

Karen hendak mengejar mereka karena rasa penasarannya itu, namun Harry menahannya. Dia seperti ada sesuatu yang ingin dibicarakan pada adiknya, tapi Harry ragu. "Ada yang ingin kubicarakan." Kata Harry.

🎉 Kamu telah selesai membaca 𝐓𝐇𝐄 𝐋𝐀𝐒𝐓 𝐇𝐎𝐑𝐂𝐑𝐔𝐗 ⇄ 𝑲 . 𝘱𝘰𝘵𝘵𝘦𝘳 🎉
𝐓𝐇𝐄 𝐋𝐀𝐒𝐓 𝐇𝐎𝐑𝐂𝐑𝐔𝐗  ⇄  𝑲 . 𝘱𝘰𝘵𝘵𝘦𝘳Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang