𝑫𝒓𝒂𝒈𝒐𝒏 𝒏 𝑭𝒆𝒓𝒓𝒆𝒕

943 79 308
                                    

"Aku tau segalanya. Dan kau benar benar bodoh kali ini Diggory, kau bilang mencintainya tapi hal seperti ini saja kau tidak bisa percaya padanya?"

"Kau sendiri tau kalau Karen tak mau mengikuti turnamen tapi pikiranmu sedang tidak jernih dan berakhir menuduhnya. Jangan biarkan turnamen itu membutakan matamu dan melupakan kalau dia lah yang selalu membuatmu tangguh, bukan sebuah turnamen konyol."

Perkataan itu terus terngiang ngiang di kepalaku.

Benar yang dikatakan Malfoy, aku benar benar bodoh.

Malam itu aku hanya tersulut emosi dan tidak bisa mengontrol diriku sendiri, seharusnya aku lebih memahami perasaanya. Aku mengingkari janjiku untuk membuatnya tidak menangis.

Aku merusak segalanya hanya dalam semalam.

Kenapa di saat seperti ini Malfoy malah yang lebih memahami perasaanya? Bukan aku?!

"Jangan biarkan turnamen itu membutakan matamu dan melupakan kalau dia lah yang selalu membuatmu tangguh, bukan sebuah turnamen konyol"

Malfoy benar, aku mengikuti turnamen ini untuk membanggakannya tapi kenapa aku malah menyakitinya? Otak-ku masih belum bisa berpikir dengan jernih, tapi hatiku memaksa agar aku meminta maaf padanya.

Memang harus kulakukan.

Mungkin aku salah sudah menuduhnya.

Memang salah betul.

Sudah beberapa hari yang lalu semenjak kejadian malam itu. Dan aku sadar kalau Karen selalu menghindariku sehingga tidak memberiku celah sedikitpun untuk meminta maaf padanya.

Tapi tak apa, aku tidak menyerah begitu saja.

Hari ini ada pemeriksaan tongkat, dan inilah kesempatanku untuk bicara padanya. Sebisa mungkin aku menghindari Fleur Delacour yang terus mengajakku bicara, aku tau dia setengah Veela dan beruntunglah aku tidak terjebak dengan parasnya.

Gadisku saja sudah melebihi kata sempurna kenapa aku butuh gadis lain?

Yaa ... walaupun aku terlanjur menyakiti hatinya.

Saat Karen sampai, rasa keberanianku meningkat untuk meminta maaf padanya —tetapi niatku di urungkan saat Krum malah memanggilnya.

Bolehkah aku cemburu?

Tentu saja! Siapa yang bilang aku tidak boleh cemburu?!

Karen lebih memilih bicara dengan Krum dibanding denganku —aku tau ini semua salahku sepenuhnya.

Pertama, seharusnya aku menyemangatinya dan bukan malah menuduhnya. Kedua, seharusnya aku bisa menghindari Delacour sedari tadi. Ketiga, seharusnya aku yang ada di posisi Krum saat ini.

Bodoh.

Cedric Diggory, kau benar benar bodoh.

Jangan biarkan gadismu direbut orang asing, ayo Cedric! Semangat untuk dapat permintaan maaf darinya!

•••

"Mr Olivander!" Karen berseru riang saat melihat si pembuat tongkat datang bersama Profesor Dumbledore.

Gadisku menggemaskan.

Aku jadi ingat saat pertama kali bertemu dengannya, tak menyangka itu terjadi sudah tiga tahun lalu. Dan perasaanku masih sama padanya.

Tiga tahun? Memendam rasa seorang diri? Sungguh itu tidak mudah, tetapi meski begitu aku tidak mau menyerah sama sekali.

Kini giliran tongkatku yang diperiksa, "ah, yang ini buatanku, kan?" kata Mr Ollivander antusias.

𝐓𝐇𝐄 𝐋𝐀𝐒𝐓 𝐇𝐎𝐑𝐂𝐑𝐔𝐗  ⇄  𝑲 . 𝘱𝘰𝘵𝘵𝘦𝘳Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang