Karen mengumpulkan seluruh tenaganya untuk menarik tangan Viktor menuju hospital wings, sementara pemuda itu terkekeh melihat tingkah lakunya. Kalau dilihat lihat juga malah terlihat seperti anak kecil yang sedang menarik orang dewasa.
Begitu sampai di Hospital Wings, Karen menyuruh Viktor untuk duduk. Bukannya duduk di salah satu ranjang, Viktor malah duduk lesehan di lantai.
"Kau ini mau syukuran atau apa, ayo duduk di ranjang." Ucap Karen seraya menarik Viktor agar berdiri.
Namun pemuda itu menggeleng, "aku disini saja, takut ranjangnya rusak karena aku duduki."
Karen berkacak pinggang, "cepat naik ke atas. Kau itu tidak berat seperti Dudley." Dia memelotot seakan akan sedang memarahi anaknya, dan Viktor langsung berdiri kemudian duduk di ranjang.
"Aku sudah duduk," ucapnya tersenyum.
"Nah karena kau terluka karena aku, maka aku akan mengobatimu." Karen kemudian membuka laci di sebelah sana untuk mengambil sebuah kapas dan obat luka.
Tanpa perlu bertanya, Karen langsung mengambil obat luka yang ada disana. Tak heran, karena dia sudah tau karena saking seringnya kecelakaan dan menjadi langganan Hospital Wings.
"Kau duduk saja. Jangan bergerak kesana kemari atau aku akan memukulmu."
Viktor lagi lagi terkekeh.
Karen membersihkan luka di wajah Viktor dengan tidak terlalu santai, wajar saja! Dia itu seorang Karen Potter, mana bisa dia melakukan sesuatu dengan benar. Kecuali kalau soal berbuat kerusuhan.
"Aish, pelan pelan Karen." Ringis Viktor yang merasa lukanya malah semakin sakit, namun untungnya dia tidak marah.
Poor Viktor.
"Sorry," ucap Karen yang sekarang membersihkan luka Viktor lebih pelan dari sebelumnya.
Viktor fokus memperhatikan gadis dihadapannya, dia tersenyum diam diam. Baginya Karen adalah pemandangan terindah yang pernah ia lihat walaupun sekarang ini Karen sedang mengerutkan wajahnya karena terlalu fokus mengobati luka Viktor.
Pintu Hospital Wings terbuka, di ambang sana ada seorang pemuda yang sedang menggendong Ernie yang kakinya terlihat patah. Raut wajahnya yang cemas berubah menjadi marah begitu melihat Karen yang kini sedang bersama Viktor.
Karen melihat siapa yang datang, dia takut melihat tatapan Cedric yang terlihat sangat marah, seakan akan dia sudah melakukan kesalahan, tapi apa?
Setelah membawa Ernie ke Madam Pomfey, Cedric menghampiri Karen dan Viktor kemudian tersenyum, senyumannya aneh bagi Karen. Bukan senyum seperti biasa yang dia lihat.
"I need to talk to you," suara Cedric terdengar berat di telinga Karen.
"Aku masih mengobati luka Viktor—"
"Right. Now." Potong Cedric.
Viktor yang mengetahui situasinya langsung mengerti, "sudah tak apa. Aku akan melanjutkannya sendiri, terimakasih sudah mengobati lukaku Karen." Ucap Viktor, tersenyum.
Dengan begitu Karen pergi mengikuti Cedric ke menara astronomi. Di sepanjang jalan Cedric hanya diam tidak berbicara meskipun Karen sudah memanggil manggilnya dan terus mengajaknya berbicara. Sungguh, Karen tidak pernah melihat Cedric semarah ini.
Saat sampai di menara astronomi, barulah Cedric melihat ke arah Karen. Cedric memejamkan matanya pelan seakan akan sedang menahan amarah, kemudian dia tersenyum.
Walaupun dalam hatinya dia marah, namun Cedric harus bisa menahannya, dia tidak ingin membuat Karen sedih.
"Sekarang aku tau kenapa kau tidak mau bersamaku. Kau sudah punya pilihanmu," ucap Cedric.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐇𝐄 𝐋𝐀𝐒𝐓 𝐇𝐎𝐑𝐂𝐑𝐔𝐗 ⇄ 𝑲 . 𝘱𝘰𝘵𝘵𝘦𝘳
Fanfiction‹⌇ #⃞ on going ∦ 𝗵𝗼𝗴𝘄𝗮𝗿𝘁𝘀 › the last horcrux ʚɞ ˖ ! 𝘭𝘪𝘧𝘦 𝘪𝘴 𝘵𝘰𝘰 𝘥𝘢𝘯𝘨𝘦𝘳𝘰𝘶𝘴 𝘧𝘰𝘳 𝘩𝘢𝘳𝘳𝘺'𝘴 𝘴𝘪𝘴𝘵𝘦𝘳 ──── ℘ 𝐈𝐍 𝐖𝐇𝐈𝐂𝐇 tentang seorang gadis yang merupakan anak kedua dari keluarga potter dan tak disan...