𝑷𝒍𝒂𝒚𝒈𝒓𝒐𝒖𝒏𝒅

600 60 18
                                    

Malam malam sekali Harry terbangun karena suara bisik yang berasal dari ruang tengah, ternyata itu adalah Sirius dan Karen yang sedang bermain perosotan.

Harry bisa melihat kain yang terurai dari ruang atas menuju ruang tengah, dan pada ujungnya terdapat sebuah kasur untuk mendarat.

Selain itu, terdapat juga ayunan dari kain yang digantungkan dari lantai atas dan juga sebuah jungkat jungkit dari papan dan bantal. Sudah terlihat seperti taman bermain.

Karen dan Sirius bermain diperosotan itu tengah malam saat semua orang sedang tidur, bahkan jam sudah menunjukan pukul 02.00 tetapi mereka masih asyik bermain seakan akan tidak ada orang lain dirumah itu.

"Kalian sedang apa?" tanya Harry dengan muka bantalnya dan rebahan di sofa.

"Main perosotan! Ayo ikut main bersama kami, Harry!" seru Karen yang meluncur dari atas dengan didorong oleh Sirius.

Kemudian setelah Karen mendarat, Sirius menyusul meluncur dari atas sana. "Kau kenapa terbangun malam malam Harry?" tanya Sirius.

"Aku mendengar suara berisik dari ruang tengah, jadinya aku terbangun." Harry menguap, matanya setengah tertutup karena masih mengantuk. "Dan aku kaget saat melihat ruang tengah kini sudah seperti taman bermain."

"Ini semua karena adikmu Harry, tengah malam dia terbangun dan mengetuk pintu kamarku," kata Sirius, mengacak ngacak rambut Karen. "Dia bilang, 'oh Sirius! Antarlah aku ke taman bermain.' Karena ini sudah malam, jadi aku buatkan saja taman bermain untuknya."

Jadi begini ceritanya ...

- (flashback on)

Sekitar pukul duabelas malam, Karen terbangun karena bermimpi sedang bermain di taman bermain bersama ayahnya. Di mimpi itu Karen bermain perosotan bersama James di taman dekat sekolahnya.

Karen terbangun dan dia tiba tiba ingin bermain perosotan.

Lantas gadis itu bangkit dari tempat tidurnya, berjalan menuju Kamar Sirius yang berada di lantai paling atas.

Tuk ... Tuk ... Tuk ...

Suara ketukan pintu yang diketuk pelan berhasil membangunkan Sirius dari tidur nyenyaknya. Lelaki berumur 37 tahun itu terbangun dan membuka pintu, kebingungan saat melihat Karen berdiri disana.

"Ada apa Karen?" tanya Sirius, menguap.

"Tau tidak? Tadi aku mimpi bermain perosotan bersama ayahku."

"Lalu?"

"Oh Sirius! Antarlah aku ke taman bermain."

"Sekarang juga?" tanya Sirius, Karen mengangguk cepat. "Tapi sekarang sudah tengah malam nak, kau mau pergi ke taman bermain jam duabelas begini? Nanti yang ada masuk angin loh."

"Ayolah Sirius! Aku ingin bermain perosotan dan juga yang lainnya."

"Kita tidak perlu pergi ke taman bermain."

"Maksudnya?"

"Buat saja taman bermain diruang tengah, kau mau?"

Melihat Karen yang kebingungan, lantas Sirius merangkulnya dan membawanya ke ruang tengah. Sirius mengambil sebuah kain yang sangat panjang lalu mengikatnya dari lantai atas menuju ruang tengah.

"Kau yakin ini aman?" tanya Karen.

"Percayalah padaku," ucap Sirius seraya menaruh sebuah kasur pada ujung kain yang sudah berbentuk perosotan itu.

"Aku akan mencobanya terlebih dahulu," kata Sirius, meluncur dari atas dan mendarat di kasur. Karen bertepuk tangan senang, "Wah Sirius! Kau memang hebat!"

𝐓𝐇𝐄 𝐋𝐀𝐒𝐓 𝐇𝐎𝐑𝐂𝐑𝐔𝐗  ⇄  𝑲 . 𝘱𝘰𝘵𝘵𝘦𝘳Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang