𝑺𝒊𝒓𝒊𝒖𝒔 ?!

1.1K 135 38
                                    

"Hei anjing jahat! Beraninya kau menarikku dengan cara yang tidak keren! Lihat celana dibagian lututku jadi sobek begini, kau tidak tahu malu ya hewan padahal waktu itu aku pernah memberimu coklat, aku akan-SIRIUS?!" Gadis itu terperanjat kaget saat orang dihadapannya tiba tiba berubah menjadi sang idola.

Nada bicaranya yang tadi marah marah pun kini malah terlihat girang, memuji Sirius tanpa memikirkan bahwa dia seorang tahahan "Wow! Aku tidak menyangka bisa bertemu denganmu disini! Ini benar benar kejadian yang sangat sangat langka"

"Jangan senang dulu begitu anak muda, kau tidak tahu siapa aku" Namun Sirius yang kala itu sedang merapihkan bajunya, terlihat keheranan. Sirius merasa seperti kenal dengan gadis dihadapannya, terlebih mata hazelnya yang mirip sahabatnya, James.

"Aku tau! tentu saja. Kau Sirius Black satu satunya tahanan azkaban yang berhasil kabur melewati para Dementor dementor jelek!" Jawab Karen antusias.

"Ya, dan seharusnya kau takut padaku"

"Aku? untuk apa takut padamu"

"Karena aku seorang penjahat"

"Ah masa sih kau seorang penjahat. Tampilanmu memang terlihat gembel dan berantakan tetapi aku yakin kau itu orang baik, aku mengidolakanmu"

"Kau gadis aneh" Ucap Sirius saat gadis itu bilang bahwa dia mengidolakannya. Bukan hanya sekedar penasaran, Sirius baru kali ini menemukan seseorang yang bicara dengannya layaknya seorang teman, terkecuali Remus.

"Sebagian orang bilang begitu" Karen berdiri dari posisinya dan merapihkan celana tidurnya yang robek, kemudian ia celingukan menelusuri seisi ruangan "Jadi selama ini kau tinggal disini Sirius? Aku sungkem padamu karena bisa tahan tidur di tempat seperti ini"

Sirius tidak menanggapi, melainkan dia masih memperhatikan gadis itu yang ia rasa sangat mirip dengan salah satu temannya, dari cara bicara, wajah dan gerak-gerik. "Kau?-" Sirius ingin bertanya tetapi Karen keburu memotongnya."

"Apa ada makanan? Aku sangat lapar" Karen mengusap ngusap perutnya yang ia rasa telah begitu kosong karena tadi telah membuang sebagian isinya. "Cacing cacingku tidak dapat menunggu lama loh"

"Kau mirip seperti seseorang yang kukenal dan- apa baru saja mau meminta makanan kepada seorang tahanan yang dicari cari dementor?"

"Siapa peduli? siapa peduli kau tahanan atau bukan? yang penting perutku terisi"

"Tapi aku hanya punya roti dan selai kacang, akan kuambilkan" Karen mengangguk, dan Sirius pergi sebentar untuk mengambil sesuatu. Sambil menunggu kedatangan Sirius, gadis itu melihat lihat ke seluruh ruangan. "Oh poor Sirius, harusnya dia tinggal bersamaku saja daripada di tempat seperti ini"

Mata gadis itu teralihkan pada sebuah kasur, berniat merebahkan diri tapi segera diurungkan kala terasa kasurnya tidak begitu empuk. "Kasurnya saja seperti duri. Apa benar Sirius tinggal disini?" Rasa iseng semakin menjadi saat dia malah menjadikan kasur itu seperti trampolin -bukankah tadi dia baru saja mengatakan kasurnya seperti duri?

"Sedang apa kau?" Sirius kaget, melihat gadis itu tertawa sambil meloncat loncat diatas kasur miliknya. "Oh hai lagi, Sirius" Kemudian dia melompat, dan mendekati tahanan azkaban yang sedang membawakannya makanan seperti seorang ayah.

"Ini" Sambil geleng geleng kepala, Sirius mengoleskan selai itu dan Karen langsung memakannya. "Terimakasih -omong-omong, kasurmu tidak terlalu empuk"

"Ya aku tau, sebab itu punggungku kadang terasa sakit" Jawab Sirius yang malah ikut memakan roti bersamanya. "Bukankah itu penyakit orangtua? Bibiku saja sering merasakan encok di punggungnya"

Seketika Sirius tersedak dengan perkataan gadis itu. "Kau baik baik saja, Sirius?" Tanya Karen. Sirius memandangnya seolah olah ingin berkata 'Orangtuanya ngidam apa? Mempunyai anak seperti ini'

𝐓𝐇𝐄 𝐋𝐀𝐒𝐓 𝐇𝐎𝐑𝐂𝐑𝐔𝐗  ⇄  𝑲 . 𝘱𝘰𝘵𝘵𝘦𝘳Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang