𝑩𝒖𝒍𝒈𝒂𝒓𝒊𝒂

644 65 61
                                    

Awalnya aku kira Bulgaria negara yang membosankan ... namun aku salah!

Bulgaria adalah negara yang menyenangkan!

Apalagi orang orang sini sangat ramah membuatku betah.

Aku dan Viktor menghabiskan waktu bersama yang tak kalah menyenangkan. Dia sudah tidak sedingin dulu dan ternyata Viktor lebih menyenangkan dari Ron! Viktor mengajariku bahasa Bulgaria dan aku balik mengajarinya bahasa ... hewan.

Viktor sangat perhatian padaku, dia selalu memperhatikan hal hal sekecil mungkin agar aku tidak terluka. Kalau aku sedang keluar pun Viktor selalu bersamaku dan memastikan kalau aku baik baik saja. Pokoknya aku serasa punya bodyguard deh! Bedanya yang ini tampan apalagi sekarang dia sudah tidak botak.

Orangtua Viktor sangat baik padaku, mereka memperlakukanku seperti putrinya sendiri. Mereka juga sangat perhatian padaku dan sangat penyayang, bahkan mereka tak segan segan memarahi Viktor dan Draco kalau sedang mengangguku.

Dan jangan lupakan Draco! Dia juga ikut liburan bersama kami.

Draco selalu mengangguku setiap saat!

Sungguh deh, dia itu menyebalkan.

Tapi kalau tidak ada Draco liburan ini tidak akan terlalu menyenangkan karena pertengkaran aku dan Draco yang membumbui suasana liburannya.

"Keluarlah dari persembunyianmu! Ayo kita pergi keluar!" nah kan ... baru saja aku bilang. Draco berteriak sangat nyaring dan menggedor gedor pintu kamarku.

"Aku malas keluar! Kau saja sama Viktor yang pergi berdua sana!" balasku berteriak.

"AYO IKUT! KAU PASTI SUKA!"

"TIDAKK! AKU AKAN TIDURAN DI KASURKU SEHARIAN!"

"Kau akan menyesal kalau tak ikut!"

"Sana pergi ah berisik!"

"Kau yakin tak mau ikut? Kami akan pergi ke festival makanan!"

Mendengar kata makanan, aku langsung bergegas keluar dan menghampiri Draco yang sudah berkacak pinggang, ternyata disana juga ada Viktor yang sudah menungguku sedari tadi. "Katanya tak mau ikut, huh?" kata Draco.

"Terserah akulah!" aku menjulurkan lidahku ke arahnya, kemudian menarik tangan Viktor. "Ayo kita pergi! Tinggalkan saja si pirang disini."

"Hei! Aku kan yang mengajakmu!" seru Draco mengejar kami, dia berdiri ditengah tengah aku dan Viktor. "Nah begini kan bagus, kalian tidak boleh berduaan terus dan melupakanku."

Aku memutarkan bola mata malas, kemudian berpindah lagi ke samping Viktor. Aku malas kalau berjalan disamping Draco karena dia akan terus terusan menarik rambutku atau bahkan menginjak kakiku!

Kami bertiga pergi menggunakan mobil, Viktor yang mengendarainya dan aku duduk di depan.

Draco duduk dibelakang sendirian, dia kan anak pungut.

Kami sudah terlihat seperti muggle sekarang. Apalagi Draco dan Viktor yang stylenya sudah tidak aneh aneh. Viktor selalu pasrah saja saat aku menyuruhnya memakai pakaian muggle, berbeda dengan Draco.

Dia itu tetap jadi antimuggle dan selalu menghina mereka, walaupun dia tidak sadar kalau dia orang yang paling senang pergi ke tempat tempat muggle.

Kalau aku mengejeknya dia pasti bilang 'aku senang pergi ke tempat muggle karena aku bisa menghinanya sepuas mungkin.'

Dasar bocah aneh.

"Kita sudah sampai," kata Viktor yang memarkirkan mobilnya. "Tunggu ya," ucapnya padaku, kemudian dia keluar dan membukakan pintu mobil untukku, padahal kan aku bisa membukanya sendiri.

𝐓𝐇𝐄 𝐋𝐀𝐒𝐓 𝐇𝐎𝐑𝐂𝐑𝐔𝐗  ⇄  𝑲 . 𝘱𝘰𝘵𝘵𝘦𝘳Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang