AN -٣١- PENGECUT

2.9K 441 31
                                    

📌
•-----•
Carilah yang sepaham, karena yang sejalan belum tentu memahami.

-Ig : @liteair
•-----•

"Aku sebagai kakaknya Ara juga gak akan ngizinin adik aku berhubungan sama kamu kalo kamunya kayak gini, Gar," ucap Azzam lagi sambil menggelengkan kepalanya.

Berhubungan dengan adiknya Azzam? Berarti itu Ara. Apa pria ini pacarnya Ara? Tapi apa mungkin Ara pacaran?

"Deketin diri dulu sama Allah, baru deketin adik aku," ucap Azzam sembari menepuk bahu Asgar lalu melanjutkan langkahnya bersama Niswa.

"Bang ...."

"Bang ...."

"Bang, beneran gak mau bantuin aku nih?"

"Bang ...," panggilan Asgar yang sudah kesekian kali itu tidak didengar oleh Azzam. Dia tidak menghentikan langkahnya bersama Niswa untuk masuk ke dalam rumah.

"Dia siapa sih, Zam? Pacarnya Kinara?" tanya Niswa setelah sampai di dalam rumah.

"Bukan. Dia itu laki-laki yang lagi suka sama Ara. Udah setahun belakangan ini, dia coba buat deketin Ara tapi Ara nya nolak. Apalagi Ayah, kalo si Asgar ke sini, pasti langsung di usir sama Ayah," jelas Azzam.

Ya, lelaki tadi namanya Asgar. Dia memang sudah lama menyukai Ara. Pertemuan mereka berawal dari penggerebekan Ara bersama dengan timnya di tempat balap liar. Dan si Asgar ini adalah salah satu pembalap di dalamnya. Lalu saat melihat Ara bukannya takut lalu melarikan diri, Asgar malah menurut saja tanpa perlawanan saat Ara menangkapnya karena terpesona saat melihat Ara.

Lalu ketika Asgar sudah bisa keluar dari kantor polisi setelah diberi peringatan dan banyak wejangan dari pihak kepolisian, dia malah gencar mendekati Ara sampai detik ini.

Sejak saat itulah Asgar selalu berusaha untuk memenangkan hati Ara dan keluarganya, termasuk juga Azzam. Sebenarnya Azzam juga kagum dengan keberanian Asgar selama ini. Tidak ada rasa takut dari dalam dirinya menghadapi Dev yang sangat galak itu.

Sudah diketahui sejak dulu bahwa Dev adalah ayah yang sangat protektif sekligus posesif kepada anak-anaknya, terutama anak gadisnya. Jadi tentu saja dia tidak akan mudah menerima lelaki yang ingin memperistri putrinya. Apalagi jika lelaki itu, lelaki seperti Asgar.

Namun setelah satu tahun berlalu, Asgar tetap saja tidak menyerah untuk mendekati Ara. Azzam akui perjuangan Asgar. Laki-laki itu memang sangat tangguh dalam hal ini, tidak mudah menyerah begitu saja. Tapi bagaimana lagi? Walaupun begitu, Azzam tetap tidak akan bisa mendukung Asgar. Dan tentu sudah sangat jelas alasannya. Sebagai seorang kakak, Azzam tentu juga ingin adiknya mendapat lelaki yang baik.

Niswa hanya mengangguk-anggukkan kepala saja mendengar penjelasan Azzam. Ada-ada saja kisah cinta itu. Seperti halnya dia sendiri, siapa yang dia cintai dan siapa yang kini  menjadi suaminya. Lalu kisah Ara ini, bisa-bisanya seorang berandalan menyukai polisi yang menangkapnya. Bukankah itu cukup konyol?

"Eh, Mas Azzam?" ucap seorang asisten rumah tangga menyambut Azzam.

"Assalamualaikum Bi Ningsih," salam Azzam sambil tersenyum ramah.

"Wa'alaikumsalam Mas Azzam," jawab Ningsih.

Ningsih ini asisten rumah tangga yang sudah sangat lama bekerja di sini. Ibunya bilang, kalau Ningsih sudah bekerja di sini sebelum ibu dan ayahnya menikah.

"Ini pasti Mbak Niswa ya?" tanya Ningsih.

Niswa hanya menjawabnya dengan senyuman tipis. Sulit baginya untuk ramah pada semua orang seperti Azzam yang mudah menebarkan senyum kepada siapapun.

Azwa Karsa (END-COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang