📌
•------•
Siapa saja yang menjaga sholat maka dia akan mendapatkan cahaya, petunjuk dan keselamatan di hari kiamat.-Ig : @dompetdhuafaorg-
•------•
•------•
Semakin aku mengenalnya lalu perlahan mengetahui segala kekurangannya. Bukan malah menjauh, justru malah pengen terus bersama dia, menjaganya, dan bersama memperbaiki diri.-Ig : @feelingthetic-
•------•Senyuman sumringah tercetak di wajahnya. Dan penyebabnya hanyalah hal yang sederhana saja. Apa itu? Belanja bahan makanan. Ya, hanya itu. Dan jangan berpikir bahwa yang merasa bahagia tersebut adalah seorang wanita. Karena orang itu adalah Azzam.
Baru saja dia keluar dari supermarket untuk membeli bahan makanan. Niswa benar-benar keterlaluan. Tak ada bahan makanan apapun di kulkasnya. Setelah membeli peralatan dapur beberapa hari lalu, Azzam bingung bagaimana caranya dia memakai semua peratan itu. Kenapa? Karena tak ada bahan makanan apa-apa di rumah Niswa. Azzam hanya bisa masak seadanya dari tukang sayur yang lewat.
Sekarang dia akan bergegas pulang dan mengolah bahan-bahan yang sudah ia beli. Rindu sekali rasanya memasak. Ini adalah hari terakhir cutinya. Dan selama dia cuti, tak ada yang bisa ia lakukan selain bolak-balik ke restoran miliknya.
Bagaimana lagi? Kalau dia ke rumah saudara-saudaranya, pasti akan ada pertanyaan 'kok gak bulan madu?'. Malas sekali Azzam menjawabnya. Menjawabnya dari pertanyaan yang dilontarkan oleh ayah ibunya saja sudah melelahkan. Bagaimana kalau semua saudaranya juga menanyakan hal itu?
Setelah memasukkan semua bahan makanan yang dia beli, perhatian Azzam teralih pada seberang jalan saat melihat beberapa pria bertengkar. Bukan. Sepertinya itu bukan bertengkar namanya, lebih tepatnya ada seseorang yang sedang dikeroyok.
Bugh..
Salah satu pria yang sedang mengeroyok itu terjatuh karena tendangan Azzam pada punggung sampingnya.
"Heh! Siapa lo?!" ucap seorang pria itu.
"Kalo berani, jangan keroyokan dong," jawab Azzam santai.
Sepertinya dia memang selalu bicara santai pada siapapun. Bahkan pada seorang penjahat juga yang sedang ada di hadapannya sekarang.
Tiga teman dari pria yang Azzam pukul tadi tak tinggal diam. Mereka langsung menghampiri Azzam dan akhirnya mereka pun bertarung.
"Kak... K-Kak Azzam?" lirih seseorang yang dikeroyok tadi. Dia benar-benar terkejut melihat orang yang menolongnya itu.
Sementara Azzam sudah pasti tidak memperhatikan keterkejutan orang yang dia tolong itu. Dia hanya fokus bertarung dengan empat pria tadi.
Ternyata tak hanya lihai memasak, lengannya itu cukup kuat untuk bertarung juga. Azzam tak mudah kalah melawan empat pria itu sekaligus. Bahkan para penjahat itu sudah jatuh berkali-kali saat bertarung dengan Azzam. Jadi meragu kalau mereka seorang preman.
"Woi!" teriak Azzam saat segerombolan pria itu lari terbirit-birit.
"Kamu gak pa-pa kan?" tanya Azzam membantu orang yang dikeroyok tadi berdiri.
"Gak pa-pa Kak," jawabnya.
"Tapi itu ada yang luka. Diobatin dulu ya? Mobil aku di seberang. Kita ke sana," ucap Azzam.
Orang itu pun mengangguk menyetujui ucapan Azzam. Dan mereka pun berjalan menuju mobil Azzam karena kotak P3K milik Azzam ada di sana.
"Makasih ya Kak, udah bantuin aku," ucap orang itu sembari menaikkan kacamata yang bertengger di batang hidungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Azwa Karsa (END-COMPLETED)
Ficção Geral-••••••••••••••••- SEKUEL HAFIZA -••••••••••••••••- -••••••••••••••••- "Kamu tanda tangani surat ini, dan saya akan setuju menikah sama kamu," Ucap gadis itu sembari memegang sebuah bolpen seakan menawarkannya pada Azzam. Dia bahkan menyunggingkan...