📌
•-----•
Pertanda hati yang mati.
Maksiat terasa nikmat, ibadah terasa berat.-Ig : @perempuansolehahh
•-----•
•-----•
Ternyata, aku benar-benar mencintaimu. Buktinya? Berulangkali hatiku terluka karenamu, tetapi aku tetap tidak bisa membencimu.-Adnan Azzam Prakasa-
•-----•"Yuk," ajak Azzam.
Niswa yang masih sibuk dengan pemikirannya sendiri itu seketika menengok dan melihat ke arah Azzam yang tiba-tiba bersuara. Sejak tadi Azzam sibuk mengurus kepulangan mereka, dan tanpa Niswa sadari ternyata Azzam sudah ada di sini."Kemana?" tanya Niswa.
Azzam tadi bilang kalau jadwal penerbangan mereka nanti sore. Lalu kenapa Azzam sudah mengajaknya pergi sekarang?
"Udah ayok ikut aja," jawab Azzam sembari membantu Niswa berdiri.
Akhirnya Niswa mengikuti langkah kaki suaminya itu. Dan satu hal yang entah mereka berdua sadari atau tidak, kalau tangan mereka sedang saling bertaut. Lebih tepatnya, Azzam tengah menggandeng tangan istrinya itu.
Sebenarnya Niswa sadar akan itu. Berulangkali dia katakan bahwa semua sudah berbeda sekarang. Dulu, rasanya Niswa sangat enggan tersentuh oleh lelaki yang sebenarnya sudah sah menjadi suaminya itu. Tapi sekarang lihatlah. Di saat hal seperti ini terjadi, Niswa selalu berdoa semoga Tuhan tidak cepat-cepat menyadarkan Azzam kalau dia sudah melewati batasan surat perjanjian itu.
"Kamu duduk dulu di sini yah," ucap Azzam.
Saat ini mereka sudah ada di tepian pantai. Dan Azzam menyuruh Niswa untuk duduk dibawah pohon rimbun, di atas pasir pantai beralaskan tikar. Tanpa melawan ataupun protes, Niswa menuruti ucapan Azzam. Dan entah akan kemana Azzam sekarang. Setelah Niswa duduk, Azzam malah pergi. Huft, mood Niswa masih rusak sampai hari ini. Dia bahkan tak banyak bicara karena hal itu.
"Nih," tiba-tiba Azzam sudah muncul lagi.
Dia menyerahkan sesuatu pada Niswa yang Niswa ketahui itu adalah es krim. Tak langsung menerimanya, Niswa malah beralih menatap tajam netra suaminya itu.
"Kamu mau bikin aku gendut?" tanya Niswa sinis.
Azzam lalu menghela napas, sembari tersenyum lucu. Niswa itu memang sangat menjaga bentuk tubuhnya. Namun bukankah ini hanya sekali saja dan tidak dalam jumlah yang banyak kan? Lalu kenapa hanya memakan satu cup es krim bisa membuatnya gendut?
"Ya Allah, Wa. Cuma sekali doang makan, iya kali bikin gendut," balas Azzam.
Azzam lalu kembali memberikan es krim itu pada Niswa.
"Percaya sama aku. Gak akan bikin kamu gendut," ucap Azzam lagi.
Akhirnya Niswa bersedia menerima es krim itu. Lagipula es krim itu memang terlihat enak, belum lagi cuaca panas mendukung untuk menikmati es krim itu. Sudahlah, Azzam benar. Ini hanya sekali, tidak akan membuat tubuhnya membengkak.
"Katanya, makan es krim bisa balikin mood," ucap Azzam saat Niswa mulai memasukkan satu sendok es krim ke dalam mulutnya.
Katanya? Siapa yang dimaksud Azzam? Tatapan tajam langsung terlempar pada Azzam lagi yang matanya masih fokus melihat ke arah pantai.
"Katanya?" tanya Niswa untuk menarik perhatian Azzam.
Dan benar saja, Azzam langsung menengok ke arah istrinya itu. Sekarang bahkan tatapannya menyelidik. Jujur, Azzam masih bingung dengan semua yang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Azwa Karsa (END-COMPLETED)
General Fiction-••••••••••••••••- SEKUEL HAFIZA -••••••••••••••••- -••••••••••••••••- "Kamu tanda tangani surat ini, dan saya akan setuju menikah sama kamu," Ucap gadis itu sembari memegang sebuah bolpen seakan menawarkannya pada Azzam. Dia bahkan menyunggingkan...