AN -٤٨- PEKA

2.6K 480 77
                                    

📌
•-----•
Malu itu kalo kerja giat tapi sholat telat. Pas minta hajat maunya kilat.

-Ig : islampos-
•-----•
•-----•
Tidak akan kau temui aku di manusia lain.

-Ig : mhrni_official-
•-----•

Dengan wajah sumringah Azzam berjalan menuju meja yang dimana, di sana sudah ada seorang wanita yang sangat ia rindukan. Sudah cukup lama dia tidak mengobrol berdua dengan wanita itu. Dan sekarang, akhirnya mereka memiliki kesempatan untuk itu.

"Assalamualaikum sayangnya aku," ucap Azzam saat sudah sampai meja yang ingin dia tuju.

"Wa'alaikumsalam," gadis itu menjawab sambil memalingkan wajahnya.

Dia benar-benar kecewa pada Azzam. Mencari kesempatan untuk berdua begini tidaklah mudah bagi mereka. Tetapi Azzam malah seakan menyepelekan hingga datang sangat terlambat. Apa dia ingin menyia-nyiakan waktu ini?

"Yaaaahh ... kok marah sih," ucap Azzam lagi sembari mengambil posisi duduk.

"Ya abisnya kamu sih, telat. Kamu gak tau apa kalo aku tuh susah cari waktu buat ketemu sama kamu, Kak? Sengaja ya buat aku nunggu?" ucapnya lagi dengan wajah cemberut.

Ya. Gadis itu tak lain dan tak bukan adalah Ara. Hari ini dia sudah susah payah mencari waktu untuk bertemu dengan kakaknya itu. Tapi apa? Lelaki yang ingin dia temui itu malah datang sangat terlambat. Dan itu adalah kebiasaannya. Menyebalkan memang.

"Ya maaf dong, Dek. Kan aku banyak kerjaan," jawab Azzam.

"Kamu pikir kerjaan aku sedikit?" balas Ara.

Azzam hanya terkekeh mendengar suara Ara yang terdengar makin kesal sekarang. Bahkan adiknya juga tak luput dari sifat jailnya itu.

Ya, setelah sekian lama, akhirnya hari ini mereka bisa menghabiskan waktu berdua walaupun mungkin hanya sebentar. Sejak Ara berhasil menggapai cita-citanya itu, dia begitu disibukkan dengan pekerjaan yang berhubungan dengan profesinya. Bahkan sebelum Azzam menikah pun, mereka sudah sangat jarang menghabiskan waktu berdua begini.

"Yaudah iya, aku yang salah. Aku minta maaf ya?" ucap Azzam.

Begitulah Azzam. Dia memang jail, tetapi sejak masih kecil pun dia memang selalu mengalah dari adik kesayangannya itu. Dan caranya selalu berhasil, Ara akan dengan mudah juga menghilangkan kemarahannya ketika jurus sering mengalah sudah ia keluarkan.

"Makasih ya, Mbak," ucap Ara.

Sudah cukup lama mereka mengobrol dan membicarakan tentang banyak hal, dan entah sudah gelas keberapa yang diantar oleh pelayan ini.

"Oiya Kak, hubungan kamu sama Kak Niswa gimana? Udah ada kemajuan?" tanya Ara.

Azzam yang baru saja memasukkan sesendok es krim ke dalam mulutnya itu seketika menampilkan senyum getir. Ara seakan mengingatkannya betapa menyedihkan hubungan antara dia dan juga Niswa. Bahkan setelah tiga bulan berlalu, tak ada perubahan apapun dalam hubungan mereka.

"Kak?"

Azzam hanya menjawab panggilan adiknya itu dengan gelengan serta senyuman getir yang masih setia menghiasi sudut bibirnya. Ara yang mendapat jawaban itu, merasa pertanyaannya tidak terjawab. Kenapa kakaknya itu malah tersenyum aneh begitu? Kenapa dia hanya menggelengkan kepalanya?

Azwa Karsa (END-COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang