AN -٦٨- RESMI

2.8K 463 169
                                    

📌
•-----•
Ada jasad yang nyaman tinggal di bumi, sebab ia berasal dari tanah. Ada ruh yang yang selalu meronta ingin kembali ke langit, sebab ia berasal dari sana.

-Ig : @quranreview-
•-----•
•-----•
Sesingkat apapun ceritanya, melupakan tetap tidak akan pernah mudah.

-Ig : @riopandu_17-

•-----•

"Nis," panggil Anjas pada putrinya.

Niswa hanya menengok sambil tersenyum kaku saat melihat siapa yang telah memanggilnya. Anjas pun mendekat pada putrinya yang tengah terduduk di halaman samping rumah dimana terdapat beraneka ragam jenis bunga-bunga bermekaran di sana.

Ya, jika diingat ini adalah hasil karya Azzam juga yang dulunya sempat mengundang kemarahan Niswa. Tapi sekarang lihatlah, taman kecil ini justru menjadi pelipur lara bagi Niswa. Sejak kedatangannya, Azzam memang banyak sekali merubah rumah ini. Dari mulai dapur hingga halaman rumah dirubah olehnya hingga menjadi berwarna seperti ini.

Memang, saat melihatnya tentu membuat Niswa teringat pada yang merawat taman ini. Tetapi entah kenapa, duduk di sini bisa membuatnya tenang walaupun masih terasa berat beban yang ada di pundaknya ini.

"Kamu gak ke pengadilan?" tanya Anjas setelah duduk di samping Niswa.

Hatinya yang sedari tadi gundah karena hal itu, kini semakin tak karuan rasanya. Kenapa pula papanya harus menanyakan itu?

Dan ... benar, hari ini adalah sidang putusan perceraiannya dengan Azzam. Dan hari ini juga tepat satu tahun usia pernikahannya dengan Azzam. Itu artinya, tepat di hari ini juga seharusnya surat perjanjian itu dibatalkan atau bahkan dimusnahkan karena Niswa kalah dalam surat perjanjian itu.

Namun nyatanya, surat itu tak berarti apa-apa lagi sekarang. Disobek, dibakar atau bahkan dihanyutkan ke sungai juga tidak ada pengaruhnya sama sekali karena yang memenangkan surat perjanjian itu sudah lebih dulu pergi sebelum menyaksikan kemenangannya.

Sakit, rasanya begitu sakit di saat seharusnya mereka merayakan hari ini dan saling bertukar kasih sayang, pada kenyataannya mereka harus dipisahkan. Bukankah semesta terlalu jahat? Kenapa harus hari ini? Kenapa bukan hari lain? Setidaknya untuk mengurangi sedikit saja luka ini.

"Buat apa, Pa? Aku gak pernah dateng ke mediasi, terus buat apa aku dateng hari ini? Gak ada gunanya juga," jawab Niswa kemudian.

Semenjak hari itu Niswa tak pernah lagi bertemu dengan Azzam ataupun hanya sekadar melihatnya. Rindu? Tentu saja iya. Lalu apa maksudnya saat dia mengatakan bahwa dia membenci Azzam jika dia juga masih merasakan kerinduan sekarang?

Hmmm ... itu hanya karena kemarahan dan sakit hatinya. Entah apa yang berbeda dari lelaki itu. Tanpa usaha yang berlebihan untuk merebut hati Niswa, dia berhasil mendapatkannya. Dan sekarang entah kenapa, terasa sangat sulit baginya untuk merubah cintanya menjadi benci pada Azzam. Padahal, mudah baginya untuk membenci Vino saat mereka sudah tidak berhubungan.

Lalu kenapa tidak dengan Azzam? Mereka melakukan hal yang sama kan? Vino yang menduakannya dan Azzam meninggalkannya begitu saja. Bukankah itu sama-sama jahat?

Entahlah ... entah bagaimana kehidupan Niswa setelah ini. Beberapa jam lagi, dia akan menyandang status sebagai janda dan menanggalkan statusnya sebagai Nyonya Prakasa.

"Kamu yang sabar ya, Nak? Papa juga sebenernya gak rela kalian pisah. Tapi kamu harus percaya kalo Azzam punya alasan kuat, Nak," ucap Anjas sambil merangkul putrinya.

Azwa Karsa (END-COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang