AN -٦۰- TERSAKITI

2.8K 467 88
                                    

📌
•-----•
Belajarlah menjadi pemaaf
Berhentilah menjadi pembenci
Dan teruslah belajar memperbaiki diri

-Ig : @suka.sepi-
•-----•
•-----•
Dulu, sikap dan perlakuanmu menghangatkanku
Dan sekarang sangat menyakitiku

-Niswa Azzahra-
•-----•

"Zam ... Azzam ...," panggil Niswa sambil mengetuk pintu kamar Azzam.

Dan itu sudah percobaan kesekian kalinya. Ya, sedari tadi Niswa sudah mengetuk pintu kamar Azzam, tetapi sama sekali tidak ada jawaban. Sebenarnya kemana penghuni kamar ini? Apa Azzam belum bangun? Tapi mana mungkin? Ini sudah pukul delapan pagi, jadi tidak mungkin kalau Azzam belum bangun.

Tak lama kemudian Niswa memutuskan untuk turun, siapa tahu saja Azzam sudah terlebih dahulu turun. Memang begitu kan biasanya, Azzam selalu membuat sarapan dulu setiap pagi. Jadi ada kemungkinan dia sudah di bawah.

"Pagi, Nyonya," sapa Bi Anik.

"Pagi."

"Mas Azzam dimana ya, Bi?" tanya Niswa kemudian.

Bukannya langsung menjawab, Bi Anik malah terlihat heran setelah mendapat pertanyaan dari majikannya itu.

"Bi?" tanya Niswa lagi.

"Eh iya, Nyonya."

"Tuan ... Tuan sudah berangkat, Nyonya," jawab Bi Anik akhirnya.

Bi Anik merasa heran, bagaimana bisa majikannya itu tidak tahu kalau suaminya sudah berangkat sejak pagi tadi? Padahal mereka kan suami-istri. Apa mereka sedang bertengkar?

Sementara Niswa yang mendapat jawaban itu langsung mengerutkan dahinya. Kenapa Azzam pergi tanpa pamit. Tidak biasanya Azzam begini. Biasanya dia selalu bilang setiap akan pergi kemana pun.

"Jam berapa Mas Azzam berangkat?" tanya Niswa.

"Emm... sekitar jam enam tadi, Nyonya," jawab Bi Anik.

"Jam enam?" tanya Niswa terkejut.

Untuk apa Azzam berangkat kerja sepagi itu? Apa dia ada meeting? Tapi tidak biasanya Azzam se-ambisius itu, berbeda dengannya yang memang sangat ambisius bekerja. Sarapan pagi pun tidak tersedia seperti biasanya. Ini benar-benar aneh.

Niswa pun mencoba menghubungi Azzam untuk menanyakan ada apa padanya, tetapi nihil, tak ada jawaban. Sebenarnya ada apa dengan Azzam? Kenapa dia jadi seperti ini? Niswa berpikir, apakah dia telah berbuat kesalahan?

Sudahlah, hanya memikirkan segala kemungkinan di sini tak akan mendapat jawaban yang jelas. Lebih baik Niswa menyusul Azzam. Dia harus menanyakan apa yang telah terjadi pada suaminya itu.

Pasalnya, Azzam berubah sangat drastis dari kemarin. Padahal sebelum dia pergi kemarin, dia baik-baik saja. Bahkan Azzam masih sempat melemparkan candaan khas miliknya, tetapi setelah pulang semalam sampai hari ini dia sangat-sangat berbeda. Mungkin saja Azzam sedang ada masalah.

•••••

Tak lama kemudian, Niswa sampai di hotel milik Azzam. Dia langsung menuju ke dapur hotel ini seperti biasanya, karena Azzam pernah bilang kalau dia lebih sering ada di dapur daripada di ruangannya.

"Eh, Bu Bos. Pagi, Bu," sapa Rafi, orang kepercayaan Azzam di bagian dapur.

"Pagi."

"Mas Azzam nya ada? Bisa tolong panggilin?" pinta Niswa pada Rafi.

Azwa Karsa (END-COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang