📌
•-----•
Namanya juga manusia
Datang saat penasaran, pergi setelah tau kekurangan
Emang cuman Allah yang paling setiaIg : @yulhian
•-----•Dengan sedikit menarik napas lalu menghembuskannya gusar, Azzam mulai membuka matanya lalu balas menatap netra milik Niswa. Semoga saja keputusannya ini tidak salah.
"Iya," jawab Azzam pada akhirnya.
Plak
Rasa panas mulai menjalar di permukaan pipi Azzam sekarang. Tamparan cukup keras telah mewarnai pipinya.
"Wa,__"
"Tega kamu Zam?! Jadi selama ini kamu bohongin aku? Iya?" tanya Niswa penuh emosi.
Kalimat Azzam yang sebenarnya berisi penjelasan itu seketika terputus oleh ucapan Niswa. Dia terlihat begitu marah. Ya, Azzam bisa mengerti itu. Pasti Niswa sangat-sangat marah karena telah dibohongi dan seakan telah terperangkap dalam pernikahan yang tidak dia inginkan ini.
"Aku bisa jelasin, Wa. Dengerin aku dulu,"
"Denger apa? Hah? Puas kamu? Puas kamu udah berhasil buat aku kayak orang bodoh selama ini? Puas?!" balas Niswa.
"Kamu tega, Zam. Kamu jahat tau gak?! Jahat!" ucap Niswa lagi sembari memukul dan mendorong bahu Azzam.
Sementara Azzam hanya bisa menerima dengan pasrah apa yang sedang dilakukan oleh Niswa padanya. Nyatanya dia memang bersalah telah membohongi Niswa. Jadi sudah sepantasnya dia mendapat kemarahan dari Niswa. Bahkan Azzam rasa ini masih belum seberapa. Harusnya Azzam mendapat lebih dari ini.
"Aku tau, aku salah udah bohongin kamu, Wa. Tapi aku bisa jelasin ini semua. Tolong deng_"
"Gak ada yang harus dijelasin lagi. Kamu itu jahat. Kamu jahat, Zam," potong Niswa dengan tatapan tajamnya sembari menghapus kasar air matanya.
Tak lama kemudian Niswa mengambil tas nya lalu segera beranjak untuk meninggalkan Azzam di tempatnya. Azzam pun tak tinggal diam. Dia mengikuti Niswa sembari mengatakan bahwa dia bisa menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Namun tetap saja, Niswa sama sekali tidak menengoknya apalagi mau mendengarnya.
"Wa, tunggu dulu dong. Aku bisa jelasin semuanya. Kamu dengerin aku dulu, Wa."
Ucapan Azzam sedari tadi tak kunjung didengar oleh Niswa. Sepertinya Niswa benar-benar marah besar kali ini. Dia benar-benar kecewa.
"Wa... Wa... Niswa!" panggil Azzam dengan berteriak.
Bagaimana tidak? Bukan hanya tidak mendengarkannya, Niswa malah pergi menaiki mobilnya dengan laju di atas rata-rata. Dan sialnya Azzam tidak bisa menahan Niswa sama sekali. Astaga! Bagaimana kalau terjadi apa-apa dengannya.
Tanpa pikir panjang, Azzam segera masuk ke mobilnya juga untuk mengejar Niswa. Semoga saja Niswa bisa menjaga kecepatannya di jalan raya. Azzam sangat khawatir jika terjadi apa-apa pada Niswa.
Dan pupuslah harapan Azzam untuk Niswa tetap berhati-hati di jalan raya. Nyatanya, dia justru melajukan mobilnya dengan lebih cepat. Azzam bisa melihatnya karena mobilnya sekarang berada tepat di belakang mobil Niswa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Azwa Karsa (END-COMPLETED)
Fiksi Umum-••••••••••••••••- SEKUEL HAFIZA -••••••••••••••••- -••••••••••••••••- "Kamu tanda tangani surat ini, dan saya akan setuju menikah sama kamu," Ucap gadis itu sembari memegang sebuah bolpen seakan menawarkannya pada Azzam. Dia bahkan menyunggingkan...