📌
•-----•
Wattpad dibaca sampai begadang. Al-Qur'an baru tiga menit dibaca udah ngantuk.-Ig : @mhrni_official-
•-----•
•-----•
Bisakah aku mencintaimu tanpa terluka?-Ig : @rodwrites-
•-----•Tidak dapat dipungkiri bahwa hotel Azzam ini memang terletak di tempat yang begitu indah. Didukung oleh letak pantai yang ada di dekat hotel ini, tentu banyak menarik minat wisatawan. Niswa yakin, kalau pengeluaran biaya untuk membangun hotel ini jauh lebih besar jika dibandingkan dengan hotel Azzam yang ada di Jakarta.
Benar, sekarang Niswa sedang ada di pantai. Setelah Azzam pergi untuk meeting tadi, Niswa merasa dia perlu melihat suasana luar. Niswa pikir dia harus menjernihkan pikirannya dulu. Siapa tahu dengan begitu, dia bisa dengan mudah mengungkapkan perasaannya pada Azzam.
Konyol memang. Dulu dia yang menolak Azzam, secara terang-terangan bahkan. Mungkin dia sudah banyak sekali menorehkan luka di hati lelaki itu. Dan sekarang, bisa-bisanya dia ketakutan seperti tadi hanya dengan membayangkan jika dia ada di posisi Jihan.
Setelah ini Niswa bertekad untuk mengatakan semuanya pada Azzam. Dia harus mengakhiri surat perjanjian itu. Papanya benar, itu adalah surat perjanjian konyol.
Di sela-sela lamunan Niswa tadi, lagi-lagi ada seseorang yang berhasil mencuri perhatiannya. Bukan, ini bukan Jihan lagi. Tapi dia_
Ah, sudahlah. Lebih baik Niswa langsung menghampirinya saja. Duduk diam seperti ini tidak akan menjawab keraguannya.
"Vino?" panggil Niswa ragu-ragu.
Namun saat lelaki yang dia hampiri itu menengok padanya dan memperlihatkan wajahnya, keraguan Niswa sudah terjawab. Dia benar-benar Vino.
"Niswa?" sepertinya Vino terkejut melihat keberadaan Niswa di sini. Bahkan kini dia sudah bangkit berdiri.
"Nis, kamu_"
"Lagi sama adik kamu ya?" tanya Niswa memotong ucapan Vino dengan senyuman getir.
Ya, Niswa melihat Vino bersama wanita lain. Dan wanita itu berbeda dengan wanita yang saat itu bersama Vino sebelum Niswa kecelakaan. Jadi, apa Vino akan mengatakan jika wanita ini adalah adiknya lagi? Dasar buaya!
"Ini, dia ... dia ...."
Lihat saja, sekarang Vino terlihat gugup mencari jawaban. Itu artinya kecurigaan Niswa saat itu memang benar. Wanita yang saat itu bersama Vino pasti juga bukan adiknya. Begitu pula dengan wanita yang sekarang.
"Adik?!" sahut wanita yang sedang bersama Vino.
"Maksudnya apa sih, sayang? Kok dia bilang aku adik kamu sih? Dia siapa?" lanjut wanita itu.
Saat itu juga Niswa mengalihkan pandangannya diiringi dengan senyuman pahit. Jelas sudah.
"Sayang? Oh, panggilan adik kamu ke kamu itu sayang ya?" tanya Niswa lagi.
Plak
Tamparan cukup keras mendarat di pipi Vino saat dia baru akan mengeluarkan suara. Ya, tentu saja itu perbuatan Niswa. Dengan perasaan marah, Niswa menampar wajah lelaki itu. Berani-beraninya lelaki itu membohonginya. Entah sudah berapa lama dan berapa wanita yang bersama dengannya di belakang Niswa.
"Nis," lirih Vino.
"Dengerin penjelasan aku dulu, sayang," lanjutnya sembari berusaha meraih tangan Niswa.
"Gak. Aku gak butuh kok penjelasan dari kamu. Lagian kita udah gak ada hubungan apa-apa lagi kan? Sejak aku liat kamu sama adik pertama kamu. Iya kan?" ucap Niswa menekankan pada kata adik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Azwa Karsa (END-COMPLETED)
General Fiction-••••••••••••••••- SEKUEL HAFIZA -••••••••••••••••- -••••••••••••••••- "Kamu tanda tangani surat ini, dan saya akan setuju menikah sama kamu," Ucap gadis itu sembari memegang sebuah bolpen seakan menawarkannya pada Azzam. Dia bahkan menyunggingkan...