AN -٣٧- SAYANG

3K 476 128
                                    

📌
•-----•
Jadilah terbaik di mata Allah, jadilah yang terburuk di mata sendiri dan jadilah sederhana di mata manusia.

Ig : @dailyqomik_
•-----•
•-----•
Perempuan bisa bersikap seolah tidak memiliki perasaan apa-apa, padahal ia begitu mencintainya.

Ig : @Lovequotes.idn
•-----•

"Vino?" tanya Ara bingung sembari menatap kakaknya.

Siapa Vino? Apa urusan lelaki itu dengan kakak dan kakak iparnya? Apa dia_

"Lo ngapain peluk-pelukan sama cewe? Di depan ruangan Niswa lagi, gak punya malu banget sih," tanya Vino.

"Ooo gue tau, ini pasti pacar lo kan? Iya?" sambung Vino lagi karena Azzam tidak ada tanda-tanda menjawab pertanyaannya tadi.

"Heh! Lo jangan sembarangan ya ka_"

Bukan. Bukan Azzam, melainkan Ara. Azzam menahan lengan Ara, dan itu susah cukup membuat Ara langsung menghentikan kalimatnya yang sudah akan keluar semua untuk mencaci laki-laki tak punya etika ini.

Azzam memang sengaja diam. Biarlah Vino berpikir seperti apa yang dia inginkan, Azzam tidak terlalu mempedulikannya. Dia terlalu menyayangkan tenaganya untuk berdebat dengan Vino.

"Mau ketemu sama Niswa kan?" tanya Azzam.

Ara yang masih setia di samping kakaknya itu langsung menengok untuk melihat wajah kakaknya. Apa? Menemui Niswa? Laki-laki kurang ajar ini ingin menemui kakak iparnya? Siapa dia sebenarnya? Dan kenapa Azzam mengizinkan orang ini bertemu dengan Niswa?

"Yaiyalah, pake nanya lagi!" jawab Vino.

"Eh! Santai dong lo!" sahut Ara lagi.

Dan lagi-lagi, Azzam kembali melarang Ara untuk berbicara pada lelaki yang namanya Vino itu. Azzam kembali menarik tangan Ara agar dia bisa lebih tenang.

"Mendingan kamu pulang sekarang. Hati-hati di jalan ya, jangan ngebut," ucap Azzam pada adiknya.

"Yaudah deh, aku duluan. Kamu juga hati-hati ya," ucap Ara lalu beranjak dari tempatnya. Tak lupa dia melemparkan tatapan tajam pada Vino.

Sementara Vino, seperti biasa dia memasang wajah sombongnya. Dalam hati dan otaknya Vino yakin kalau gadis itu adalah pacarnya Azzam. Vino sudah duga dari awal, tidak mungkin ada manusia normal yang bertahan dalam hubungan rumah tangga seperti yang dijalani Azzam bersama Niswa. Pasti Azzam hanya mengambil keuntungan dari Niswa saja. Yang entah apa itu.

"Ayok masuk," ucap Azzam yang sudah memegang gagang pintu.

"Apa? Maksud lo, lo ikutan masuk gitu?" sahut Vino.

Seketika Azzam memejamkan matanya lalu berbalik badan lagi untuk menghadapi laki-laki itu. Sebenarnya Azzam sudah sangat malas meladeni laki-laki seperti Vino. Orang yang terlewat egois seperti dia, tidak akan mau mendengar apapun dari siapapun.

"Mau masuk atau enggak?" tanya Azzam.

Tanpa mau mendengar jawaban Vino, Azzam langsung mendahuluinya masuk. Vino heran, kenapa Azzam bisa selalu membuatnya kesal dan kelu lidahnya seperti ini. Dia selalu bisa membuat Vino tidak bisa melawan ucapannya.

Niswa yang melihat suaminya masuk, kembali menatapnya. Wajahnya terlihat langsung berubah menjadi masam ketika tatapannya beralih pada orang yang datang bersama dengan Azzam. Dia langsung kembali menatap pada Azzam. Pandangan itu menyiratkan pertanyaan pada Azzam. Apa maksudnya? Kenapa Azzam membawa Vino ke sini? Bukankah Niswa sudah menjelaskan semuanya pada Azzam? Lalu_

Azwa Karsa (END-COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang