AN -٦- SURAT PERJANJIAN

3.3K 402 35
                                    

📌
•----------•
Wattpad : Terakhir dilihat, satu menit yang lalu
Al Qur'an : Terakhir dilihat, satu tahun yang lalu
Pertanyaannya : Masih punya malu?
•----------•
•----------•
Bukan cinta namanya kalau nggak ada satu pun hal yang diperjuangkan dan dikorbankan.

-Aditia Yudis-
•----------•

"Kamu tanda tangani surat ini, dan saya akan setuju menikah sama kamu,"

Ucap gadis itu sembari memegang sebuah bolpen seakan menawarkan pada Azzam, seolah bisa membaca pertanyaan Azzam dari sorot matanya. Dia bahkan menyunggingkan senyuman meremehkan saat Azzam mulai membaca surat perjanjian itu. Dia yakin caranya ini akan berhasil. Azzam pun terlihat tengah membaca dan meneliti surat yang ada di dalam map tadi.

Namun tidak dia duga, tanpa pikir panjang, Azzam langsung mengambil bolpen yang ada pada tangannya.

"DEAL," ucap Azzam kembali menyerahkan surat itu setelah ia menandatanganinya dan menatap yakin pada netra gadis yang kini matanya membulat sempurna karena tidak percaya.

Tidak. Bukan ini yang dia inginkan. Tidak mungkin lelaki itu bersedia menikah dengan perjanjian semacam ini.

"Kamu .... "

Bahkan Niswa sudah tidak bisa lagi mengucapkan apapun juga saat menatap surat perjanjian yang masih ada di tangan Azzam itu. Bagaimana ini bisa terjadi? Bagaimana bisa Azzam menyetujui surat perjanjian itu? Tidak. Ini tidak mungkin. Harus bagaimana Niswa sekarang? Dia tidak mau menikah dengan lelaki yang ada di hadapannya ini. Tidak.

"Satu tahun. Itu waktu yang terlalu lama untuk saya bisa merubah perasaan kamu, Nona Niswa Azzahra,"

Ucap Azzam dengan sangat percaya diri sambil meletakkan kembali map yang berisi surat perjanjian itu ke meja dengan perlahan. Dan jangan lupakan juga senyum indahnya itu. Senyuman yang sangat mirip dengan Hafiza. Hm, walaupun wajahnya sangat mirip dengan Dev, namun ketika tersenyum, senyuman Hafiza lah yang tercetak jelas di wajah Azzam. Begitu indah dan teduh.

"Sudah tidak ada yang perlu dibicarakan lagi kan? Saya rasa, saya bisa pergi sekarang. Sampai bertemu di rumah orangtua kamu, Nona Niswa Azzahra," lanjut Azzam lagi.

"Assalamualaikum,"

Setelah mengucapkan itu Azzam pergi begitu saja tanpa menunggu jawaban dari Niswa yang kini malah menatapnya tajam.

Sementara Niswa pun menatap nanar pada bagian bawah surat perjanjian itu dimana sudah ada tanda tangan Azzam di sana, setelah lelaki itu pergi. Dan disamping tanda tangan Azzam, sudah ada tanda tangannya juga.

Ya, surat perjanjian. Map yang diberikan oleh Niswa tadi tak lain dan tak bukan adalah surat perjanjian.

1. Bersedia tinggal di rumah Niswa Azzahra Hendrawan setelah menikah.

2. Tidak akan tidur satu kamar.

3. Tidak akan melakukan hubungan suami-istri, apapun yang terjadi.

4. Tidak membatasi apapun yang ingin dilakukan oleh Niswa Azzahra Hendrawan.

5. Tidak ikut campur dengan apa yang menjadi urusan Niswa Azzahra Hendrawan.

6. Bersikap seperti biasa, bukan seperti pasangan suami istri saat berdua saja di rumah.

7. Dalam jangka waktu satu tahun (terhitung setelah menikah), harus bisa membuat perasaan Niswa Azzahra Hendrawan berubah kepada saya.

Jika saya melanggar atau tidak berhasil melakukan satu saja poin di atas, maka saya akan bersedia untuk berpisah dengan Niswa Azzahra Hendrawan . Tanpa perlawanan ataupun pembelaan diri, saya akan pergi jauh dari hidupnya dan tidak akan mengusiknya lagi.

Azwa Karsa (END-COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang