AN -١٨- SETENGAH HATI

2.5K 373 24
                                    

•------•
Jangan sampai gara-gara HP ... Sholat jadi nanti-nanti, setiap hari nda sempat ngaji

-Ig : @perempuansolehahh-
•------•
•------•
Untuk sementara biarlah seperti ini, pasti ada saatnya dimana semua berjalan seperti seharusnya.

-Ig : @tempatmu_berdiskusi-
•------•

Azzam merasa ada yang aneh karena tak ada suara langkah kaki lagi di belakangnya. Harusnya Niswa ada di belakangnya bukan? Dan benar saja. Saat Azzam menoleh, sudah tidak ada Niswa lagi di belakangnya. Kemana dia? Kenapa dia tiba-tiba menghilang?

Azzam pun berinisiatif untuk mencari Niswa. Tidak mungkin kan Niswa diculik di kantornya sendiri? Lagipula siapa yang berani menculik wanita super galak seperti Niswa? Yang ada penculik itu sudah ketakutan sebelum menculik Niswa.

Namun tiba-tiba hatinya terasa sakit ketika melihat Niswa sedang bersama dengan seorang lelaki. Ya, netra Azzam yang sudah ia edarkan ke sekitar tadi berhasil menangkap keberadaan Niswa.

"Aku bakal perjuangin kamu. Kita harus pertahanin hubungan ini Nis,"

Kalimat itulah yang membuat hati Azzam terasa sakit. Jadi lelaki itu adalah kekasihnya Niswa? Azzam memang sudah mengetahui kalau Niswa telah memiliki seorang kekasih sebelum menikah dengannya. Namun sekarang, untuk pertama kalinya Azzam melihatnya. Dan untuk pertama kalinya juga Azzam melihat kebersamaan Niswa dengan kekasihnya itu.

"Niswa, aku ini pacar kamu. Aku janji, aku bakal lepasin kamu dari laki-laki itu,"

"Pacar?"

Akhirnya Azzam memutuskan untuk menghampiri Niswa bersama kekasihnya. Azzam pikir, tak ada gunanya juga dia hanya berdiri di belakang mereka berdua dan meratapi sakit hatinya sendiri. Jika lelaki itu yang hanya berstatus pacar bisa dengan yakin akan memperjuangkan Niswa, kenapa Azzam sebagai suaminya tidak? Azzam lebih berhak atas Niswa, dia harus berusaha lebih keras dari kekasih Niswa itu.

"Azzam ...," lirih Niswa.

Dia terlihat terkejut dengan kemunculan Azzam yang tiba-tiba itu. Dia hanya tidak tahu saja kalau Azzam telah mendengar percakapannya dengan Vino sejak tadi.

"Kamu kok di sini sih? Aku nyariin kamu loh dari tadi sayang," ucap Azzam seraya merangkul mesra Niswa. Ya, dia sengaja mengacuhkan Vino yang jelas-jelas ada di sana.

Tentu saja itu membuat Vino kembali mengepalkan tangannya karena cemburu. Bisa-bisanya lelaki itu seakan sengaja memanas-manasi Vino. Sementara Niswa tak bisa berkutik. Dia lebih sibuk memikirkan kemungkinan kalau Azzam mendengar semuanya. Bagaimana kalau ini semua terdengar sampai ke telinga papanya?

"Oh iya. Ini siapa? Kok tadi gak dikenalin sama aku?" tanya Azzam lagi pada Niswa

Azzam masih berpura-pura tak tahu. Sepertinya Azzam berbakat juga menjadi aktor. Tak hanya Niswa, ternyata Azzam juga pandai bersandiwara. Azzam rasa, dia bisa ikut casting setelah ini.

"Gue?" ucap Vino berhasil merebut perhatian Azzam dan juga Niswa.

"Gue Vino."

"Pacarnya Niswa," lanjut Vino dengan sangat percaya diri.

Niswa yang sedari tadi terpaku makin tak bisa berkutik. Bahkan matanya seperti ingin keluar dari tempatnya sekarang juga. Apa Vino sudah gila? Bagaimana bisa dengan terang-terangan dia mengatakan itu? Detik kemudian, mata Niswa kembali tertuju pada Azzam yang masih setia merangkulnya. Tapi wajahnya itu, kenapa wajahnya tidak memancarkan sedikitpun kemarahan atau setidaknya kecewa?

Azwa Karsa (END-COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang