📌
•-----------•
Jika maut datang ketika kamu membaca kisahku, mungkin aku akan ikut berdosa. Maka, letakkan kisahku, dan tunaikan ibadahmu terlebih dahulu.
•-----------•
•-----------•
Rasa sakit ketika gagal atau tertolak adalah sebuah resiko. Seiring berjalannya waktu, pasti rasa sakit itu akan bisa sirna. Namun rasa penyesalan karena enggan mencoba akan tetap ada sampai selamanya.
•-----------•"Dijodohin?!" ucap Azzam tentu sangat terkejut.
Ayahnya itu mengatakan soal perjodohan seperti enteng sekali. Dan kali ini tatapan ayahnya sangat serius pula. Apa kali ini Azzam akan benar-benar dijodohkan? Apa dia sudah setua itu hingga pasangan pun harus dicarikan? Dan bukan hanya itu yang mengusik pikiran Azzam, tapi ...
"Enggak. Ayah cuma becanda kok, nak," sahut Hafiza. Dan kemudian hal itu membuat Dev terkekeh karena melihat wajah kesal dari putranya itu. Dan jangan lupakan Ara si pakar mengejek juga yang ada di sana.
"Ayah kok gitu sih," ucap Azzam masih memasang wajah kesalnya.
Sementara ibu dan adiknya malah ikut terkekeh melihat wajah kesal Azzam. Dan bertambah kesal pula dia.
"Ayah cuma mau kenalin kamu sama anak temen Ayah. Ya kan siapa tau, Zam," lanjut Dev setelah menetralkan tawanya.
Siapa tahu? Apa itu maksudnya? Bukankah kalau begitu tetap perjodohan namanya? Azzam hanya diam mendengar ucapan ayahnya itu, mencoba mencerna semua. Beberapa kali, ini sudah terjadi. Bahkan ada salah satu gadis yang cocok dengannya. Namun takdir berkata lain, akhirnya gagal juga perjodohan itu. Padahal Azzam sudah__
Ah, sudahlah. Kenapa Azzam jadi berpikir jauh hingga membayangkan masa lalu itu. Masa lalu yang tak seharusnya dia ingat-ingat lagi.
"Zam?" panggil Dev lagi.
"Hm?" jawab Azzam.
"Malah diem aja sih kamu? Ada acara gak?" tanya Dev lagi.
Azzam bingung harus menjawab apa. Memang, dia tidak ada acara sabtu depan. Tetapi Azzam tidak menginginkan pertemuan itu karena usahanya belakangan ini sudah mulai menemukan titik terang. Jadi perjodohan dengan pembungkus kata perkenalan itu tak mungkin terjadi.
"Emm gak ada sih, Yah," jawab Azzam dengan kalimat menggantung di sana.
"Bagus deh kalo gitu," balas Dev.
"Tapi,..." sahut Azzam lagi.
Sepertinya Azzam harus mengurungkan niatnya untuk mengatakan hal ini besok pada keluarganya. Dia harus mengatakannya hari ini juga daripada dia harus dijodohkan dengan wanita lain. Bisa sia-sia semuanya.
"Tapi?" sahut Dev.
"Sebenernya .... "
"A-aku ... aku udah ada calon, Yah,"
"Apa?!" ucap semua orang terkejut.
-AZWA-
"Papa tuh apa-apaan sih, Pa? Pake acara jodoh-jodohin aku segala. Udah tau aku punya Vino, pake segala acara dijodohin. Pokoknya aku gak setuju," ucap Niswa menggebu-gebu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Azwa Karsa (END-COMPLETED)
Fiksi Umum-••••••••••••••••- SEKUEL HAFIZA -••••••••••••••••- -••••••••••••••••- "Kamu tanda tangani surat ini, dan saya akan setuju menikah sama kamu," Ucap gadis itu sembari memegang sebuah bolpen seakan menawarkannya pada Azzam. Dia bahkan menyunggingkan...