AN -٤٣- PRAKASA

2.5K 479 112
                                    

📌
•-----•
DOUBLE UP EDISI BULAN SPESIAL
•-----•

Kembali mengenakan chef-jacket nya, Azzam  memulai aktifitasnya hari ini. Dia baru saja selesai istirahat pada jam makan siang dan sekarang sudah akan kembali ke dapur lagi.

"Mas," panggil seseorang membuat Azzam urung masuk ke dalam.

"Jihan?" ucap Azzam saat wanita itu telah sampai di hadapannya.

"Iya. Hai Mas," jawab Jihan.

Masih sama dengan senyuman dan wajahnya kemarin, dia terlihat berseri-seri saat ada di dekat Azzam. Sementara Azzam sendiri menampilkan wajah kebingungannya sekarang. Jihan, untuk apa dia ke sini?

"Kamu, kamu ngapain ke sini? Bukannya hari ini_" tanya Azzam.

"Iya Mas, hari ini memang kita gak ada jadwal meeting. Aku ke sini cuma mau ketemu sama kamu aja, ada yang mau aku omongin," ucap Jihan sebelum Azzam menyelesaikan kalimatnya.

"Oh. Apa?" tanya Azzam lagi.

"Bisa gak kita ngomong di tempat lain, Mas?" ucap Jihan.

"Oh oke. Di sana," jawab Azzam.

Huft, Jihan berusaha mengatur napasnya. Dia harus menjelaskan semuanya pada Azzam. Sungguh, dia menyesal telah membatalkan pernikahan mereka dulu. Jihan harap, Azzam bisa mengerti alasannya.

"Mas Azzam,"

Baru saja akan beranjak dari tempatnya berdiri, langkah kakinya dan juga Jihan terhenti ketika ada suara seseorang yang memanggil Azzam.

Mereka berdua sama-sama menengok melihat ke arah si pemilik suara itu. Lagi-lagi Azzam dibuat terkejut dengan kedatangan orang itu. Kenapa hari ini semua orang datang tiba-tiba?

"Niswa?" ucap Azzam.

Pandangan Jihan kembali beralih pada Azzam. Niswa? Bukankah itu nama perempuan yang kemarin membuat Azzam pergi begitu saja tanpa menjelaskan apapun? Sebenarnya siapa dia?

Niswa menampilkan senyum termanisnya saat sudah sampai di hadapan Azzam dan juga Jihan tentunya. Dia langsung meraih tangan Azzam lalu mencium punggung tangannya.

Antara senang atau bingung Azzam rasakan saat Niswa melakukan hal itu. Sejak kapan Niswa melakukan hal seperti ini? Apa ini karena mereka sekarang ada di depan banyak orang? Sandiwara?

Sementara Jihan masih kebingungan di tempatnya. Siapa wanita ini? Setahu Jihan, nama adiknya Azzam bukan Niswa. Lalu kenapa wanita ini_

"Ini siapa, Mas?" tanya Niswa.

"Eee, ini... ini Jihan, klien aku," jawab Azzam.

Niswa menatap perempuan di hadapannya itu dengan senyuman. Jihan. Jadi namanya Jihan. Dan dia kembali lagi ke sini untuk menemui Azzam. Dia pikir dia bisa kembali dekat dengan Azzam? Tidak. Niswa tidak akan membiarkan itu terjadi.

Jihan pun mencoba untuk menerbitkan senyum ramahnya pada Niswa di tengah pemikirannya yang bertanya-tanya siapa wanita yang saat ini tengah menggandeng mesra lengan Azzam itu. Dia mencoba untuk tidak suudzon, karena laki-laki seperti Azzam tidak mungkin menjalani hubungan tanpa ikatan.

Azwa Karsa (END-COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang