Hama gila!

22.5K 1.4K 21
                                    

"Ih ko bukan Oriel sama Derik sih yang tanding?!"

"Tau nih! Ko malah the secret lagi yang tanding?!!"

Lauryn memutar bola matanya malas. Ia memang tidak bisa akur dengan sesama jenisnya, kecuali Prisil dan Crista. Memang hanya mereka berdua yang bisa nyambung dengan dirinya. Semacam ada persamaan dalam diri mereka bertiga.

Mau tidak mau, Lauryn melepaskan helm dan menaruhnya di atas motor. Ia mengerlingkan matanya pada jajaran laki-laki yang menonton agar terkesiap padanya.

Teriakan heboh terdengar bahkan mengalahkan para betina.

"Anjir cakep!"

"Bening cuy!"

"Nama dong nama!"

"Eh anjir! Berarti yang tadi lawan REXITER's cewek dong?!"

"The secret!"

Lauryn hanya tersenyum simpul dan melambaikan tangannya pada arah kerumunan yang meneriakinya.

"Mau lawan para betina harus dengan lawannya. Baru cocok," batin Lauryn.

"Kita mulai balapannya," ucap Jonan saat teriakan mulai tenang.

Lauryn bersiap memakai kembali helmnya. Ia memberikan pertanda love dengan tangannya pada Oriel yang menonton balapannya. Saat hitungan ketiga, tidak pakai lama dan memang berbeda dengan yang tadi saat melawan Oriel, ia melaju dengan kecepatan tinggi.

"GILA!"

"KEREN!"

"PARAH!"

"NANTANGIN MAUT TUH CEWEK!"

Teriakan demi teriakan terdengar hingga ke telinga Oriel. Ia hanya mengepalkan kedua tangannya erat disamping tubuhnya. 

"Hama gila!" desis Oriel. Ia melihat sendiri bagaimana cara cewek itu membawa motornya. Terlalu gila! Bahkan cewek itu rela mengambil tikungan yang tajam dengan kecepatan yang tidak biasa.

Lebih cepat dari dugaan. Lauryn juga memenangkan pertandingan disusul Derik di belakangnya. Ia buru-buru melepaskan helmnya.

"Gue menang! Sekali babu harus jadi babu," ucap Lauryn senang. Ia cukup puas dengan malam ini. Tadinya ia hanya ingin tanding dengan Oriel. Tapi, ia tidak menyangka kalau akan semeriah ini malam minggunya.

"Lauryn! Hebat lo," ucap Anwar salut dengan Lauryn.

"Selamat atas kemenangan lo," timpal Radit. Ia bertos senang dengan Lauryn.

"Mommy Lauryn," bangganya tidak tau malu. Ia menepuk dadanya penuh kebanggaan. "Babu baru buat kalian anak-anak," ucap Lauryn. Ia menatap sinis pada Derik dan kawanannya. "Hadiah dari Mommy REXITER's nih."

"SIAL! GUE BAKAL BIKIN PERHITUNGAN SAMA LO!" teriak Derik. "Cabut!" titah Derik pada kawanannya.

"PECUNDANG!!!!!" teriak Lauryn keras yang disahuti Anwar dan Brama. Ia bahkan tidak segan melempar botol minuman mineral yang sempat Radit minum. "Mampus! Tembakan jitu," ledek Lauryn. Ia tertawa puas melihat ekspresi wajah murka ular Derik.

"Lo harusnya tadi lempar pake botol kecap atau saos biar lebih makyuss," celetuk Brama.

"Emang ada?" tanya Lauryn. Ia masih duduk anteng di atas motornya.

Brama hanya menyengir.

Satu pukulan dihadiahkan pada Brama dari Radit dan Anwar. "Lo kata ini di warung!" ucap mereka bersamaan.

"Lagian kalau ada juga pasti gue lempar." Lauryn turun dari motornya. "Bagi minum dong," pinta Lauryn pada Deren yang memegang botol minuman mineral.

FATE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang