Berakhir

16.8K 881 42
                                    

Part terakhir, langsung up kilat aja, karena emang udah selesai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part terakhir, langsung up kilat aja, karena emang udah selesai.

-Happy Reading-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Happy Reading-

"Jadi, kenapa saya harus pisah dengan Oriel?" tanya Lauryn to the point.

Setelah sebelumnya Oriel bercerita padanya tentang keinginan Neron yang ditujukan padanya. Ia sendiri memutuskan untuk bertemu langsung dengan ayahnya itu.

"Saya tidak bisa mengatakan alasannya!" jawab Neron. Ia berdiri tegak dengan punggung menyandar ke dinding.

"Mencurigakan!" curiga Lauryn, "iya, kan Oriel?"

Oriel mengangguk mengiyakan.

Tenang Neron. Mereka mencoba memprovokasimu!

"Kalau begitu saya meno-"

"Akan saya katakan alasannya hanya pada Oriel!" potong Neron cepat.

"Eh?" kaget Oriel. Apa Neron mulai terbuka dengannya?

"Gak bisa!" putus Lauryn.

Oriel menepuk pundak Lauryn lalu mengangguk kecil. Mengisyaratkan bahwa semuanya akan baik-baik saja.

"Gak mau Oriel. Lo bisa dibohongin sama dia!"

"Saya bukan penipu kayak kamu, Lauryn!" sahut Neron tidak terima.

Lauryn menatap sengit pada Neron, walau kenyataannya memang begitu. Tapi, ia enggan menerima fakta tentangnya dari Neron.

"Lau," panggil Oriel lembut.

Lauryn menoleh. Suara lembut Oriel memang paling bisa meluluhkan hatinya.

"Dad gak bisa apa-apa di dalam kurungan. Kita cuma mau bicara, gapapa, kan?" tanya Oriel meminta pendapat Lauryn.

"Tapi-"

"Sebentar aja ya," pinta Oriel.

"Yaudah iya!" putus Lauryn walau enggan. Ia melangkah keluar menuju area kolam renang di halaman belakang. Langkah kakinya terhentak-hentak kesal. Awas saja jika daddynya mengancam Oriel.

FATE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang