"Kenapa lo senyum-senyum gitu abis ketemu Agam?" tanya Prisil curiga.
Lauryn duduk di tempat ia biasa makan. "MANG UDIN! PESEN YANG SPESIAL SATU. MINUMANNYA TEH BOTOL," teriak Lauryn keras.
"SIAP BU BOS!" sahut mang Udin.
Lauryn mengacungkan jempol pada mang Udin.
"Heh lo belum jawab pertanyaan gue," ketus Prisil. Ia menyuap satu bakso kedalam mulutnya.
"Si Agam jadian sama cewek yang dia suka berkat bantuan gue. Gue jadi ketularan bahagianya dia deh," jawab Lauryn.
"Jadian sama siapa? Kok gue gatau," tanya Crista.
"Jangankan lo, gue aja gatau ceweknya yang mana. Gue cuma tau tuh cewek anak kuliahan," jawab Lauryn seadanya.
"Lo gak cemburu?" tanya Prisil, "secara lo paling akrab sama dia, dari pindahan kemarin."
Lauryn menggelengkan kepalanya. "Ga. Gue biasa aja. Dia happy, ya gue happy," balas Lauryn. Ia tersenyum senang saat nasi goreng pesanannya sudah jadi.
"Nasi goreng spesial pesanannya nona Lauryn datang," ucap mang Udin senang.
"Thankyou mang Udin," balas Lauryn. Ia perlahan menikmati makanannya.
Sebuah tepukan ringan hinggap di atas kepala Lauryn. Ia mendongak. "Panjang umur lo, baru juga gue gibahin," ucap Lauryn malas.
"Gibahin apa?" tanya Agam. Ia mencomot sosis goreng milik Lauryn, lalu memakannya.
"Jorok ih. Abis olahraga juga," ketus Lauryn, "mana bau keringet lagi," cibir Lauryn.
"Badan gue wangi abis mandi parfum ini," balas Agam malas.
"Pasti ngerampok dari temen lo, kan?" tuding Lauryn.
"Tuh tau," akunya.
"Kebiasaan lo semuanya gue tau," balas Lauryn. Ia memberikan sosis makanannya pada Agam.
Agam menerima suapan Lauryn dengan senang hati. Ia menyengir dengan sosis di mulutnya yang perlahan habis. "Tentang tugas lo, biar gue yang urus. Lo terima jadi," ucap Agam.
Senyuman sumringah muncul di wajah Lauryn. "Agam the best," balas Lauryn senang.
"Impas ya, sama yang terakhir." Agam mengacak sedikit rambut Lauryn.
"Siap!" Lauryn membetulkan kembali rambutnya yang sedikit berantakan akibat ulah Agam.
"RYN!"
Lauryn menoleh ke sumber suara. Ia melihat pada Anwar dan Radit yang memanggil dirinya. "APAAN?!"
Radit dan Anwar hanya melirik pada Oriel yang duduk disebelah mereka. Dahi Lauryn mengkerut heran. Laki-laki itu menatap ke arahnya? Bukankah sudah biasa.
"Mereka kenapa sih? Perasaan Oriel cuma natap kayak biasa ke gue," tanya Lauryn bingung pada Prisil dan Crista.
"Bisa bego juga lo ternyata," balas Prisil.
"Bikin orang jadian aja bisa," cibir Crista.
"Lah kok lo berdua malah marah sih?!"
Lauryn kembali menoleh pada Oriel yang duduk sedikit jauh dengannya. Tidak sengaja Oriel juga sedang menatap ke arahnya. Lauryn hanya tersenyum lebar pada Oriel. Hatinya lagi baik, jadi gak ganggu si beruang dulu. Pasti Oriel tidak akan marah padanya, kan? Itulah yang dipikirkan Lauryn.
Tapi yang Lauryn lihat justru kebalikannya. Oriel bahkan menatapnya lebih tajam dari biasanya.
Apa laki-laki itu sedang PMS?
KAMU SEDANG MEMBACA
FATE (END)
Teen FictionCerita On Going ⚠️Dilarang Copas, Plagiat dan melakukan hal-hal seperti plagiarisme ⚠️ Argani Putra Oriel, lelaki yang selalu berani menghadapi bahaya dengan wajah bak malaikat. Persis sekali dengan namanya. Oriel akan menjadi orang pertama yang tur...