Kalau ada typo mohon koreksi ya, terimakasih 🙏
-Happy Reading-
"AYAH! TOLONG LAKUIN SESUATU!" pinta seorang gadis secara memaksa pada pria paruh baya yang kini sedang duduk sambil membaca sebuah berkas.
Erlando menutup berkas yang ia baca. Ia menoleh pada putri tunggalnya, Anna yang barusan meminta kepadanya.
"Soal apa?" tanya Erlando berusaha sabar menghadapi setiap keinginan Anna.
"Soal Oriel yang sekarang malah pacaran sama Lauryn! Anna gak suka itu. Anna mau Lauryn pergi jauh-jauh dari bebep Oriel, Yah!" Anna menghentak-hentakkan kakinya ke dasar lantai.
Erlando menghela nafas lelah. "Kamu tau sendiri itu sulit. Belum lagi Argan sekarang dengan berani menolak tawaran dari kita."
"Anna gak mau tau! Ayah sama mama harus bantuin Anna! Apa kalian gak sayang lagi sama Anna?! Anna mau bebep Oriel, Yah!" tangis Anna tumpah, membuat Erlando tidak tega melihat putrinya menangis.
Erlando beranjak bangun dari duduknya. Ia menghampiri Anna dan mengelus lembut puncak kepala putrinya. "Kamu mau apa?" tanya Erlando pelan.
Bibir Anna tertarik membuat senyuman licik. Air mata buayanya selalu bisa mendapatkan perhatian dari ayah dan mamanya.
"Anna mau Ayah melakukan sesuatu pada Lauryn," pinta Anna kembali merayu, "boleh Ayah?"
Erlando mengangguk mengiyakan. "Apapun untuk putri Ayah."
***
Oriel kembali menepikan mobilnya saat dering ponsel miliknya menyala. Ia tidak mau mengganggu Lauryn yang kini tertidur di samping kemudi, karena kebisingan ponselnya.
Papa is calling you
Oriel menggeser salah satu ikon dan mengarahkan ke ikon hijau. "Halo," sapa Oriel sopan.
"Kamu dimana? Papa perlu bicara dengan kamu."
"Di jalan." Oriel tersenyum tipis kala melihat Lauryn yang sedikit bergerak karena terganggu. Ia berinisiatif menyelipkan anak rambut yang telah mengusik tidur gadisnya.
"Cepat pulang." Argan memerintah dari seberang telepon.
"Iya."
Dirasa sudah cukup, Oriel mematikan panggilan sepihak. Ia menaruh kembali ponsel miliknya ke dashboard mobil. "Kita pulang sekarang, Lau."
Oriel kembali melajukan mobilnya, kali ini Oriel memutuskan untuk membawa Lauryn pulang bersama ke rumahnya. Tidak akan ia biarkan Lauryn kembali tinggal sendirian. Tidak akan!
***
Suara klakson mobil membuat Grisselda senang. Wanita paruh baya itu dengan cepat berjalan menuju pintu utama untuk menyambut kedatangan putra bungsunya. Dirinya merasa bahagia karena Argan, suaminya telah memilih menyerah dan menyetujui pilihan Oriel. Walau Grisselda yakin pasti ada sesuatu yang disembunyikan oleh Argan darinya.
Dengan semangat Grisselda membuka pintu. Bibirnya tersenyum manis kala melihat Oriel yang sekarang sedang menggendong Lauryn di depan. Kedua kakinya melangkah mendekati keduanya.
Grisselda melihat wajah Lauryn. Kedua mata gadis itu terpejam. "Lauryn tidur?" tanya Grisselda yang mendapat anggukan kecil dari Oriel.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATE (END)
Teen FictionCerita On Going ⚠️Dilarang Copas, Plagiat dan melakukan hal-hal seperti plagiarisme ⚠️ Argani Putra Oriel, lelaki yang selalu berani menghadapi bahaya dengan wajah bak malaikat. Persis sekali dengan namanya. Oriel akan menjadi orang pertama yang tur...