[3. Dia dengan ambisinya]
"Cie yang udah tunangan tinggal nunggu ke pelaminan tapi enggak jadi," cibir Aidan pura-pura tidak tahu saat Bu Cahaya menatap sengit ke arahnya.
Kebetulan mereka sedang istirahat jadi
Ray, Guntur, dan Aidan tengah berada di lorong sekolah tepatnya di dekat perpustakaan, tempat favorit mereka untuk dijadikan tempat tongkrongan. Pasalnya di sinilah kebanyakan cewek cantik berseliweran, cocok untuk mencuci mata Aidan yang tidak pernah puas dengan kata cantik."Kamu nyindir saya," ujar Bu Cahaya menghampiri mereka bertiga.
"Eh ada Bu Cahaya. Apa kabar Bu? Makin hari malah makin cantik aja," puji Aidan memulai taktik playboy nya.
"Kata-kata pasar yang keluar dari mulut cowok semuanya sama aja manis di awal pahit di akhir!" ketus bu Cahaya dan langsung pergi dengan langkah kaki gusar.
"Cieee ibu ngambek!" teriak Aidan yang tidak dihiraukan oleh bu Cahaya.
"NIKAH ENGGAK MUSUHAN IYA!" lanjut lelaki itu.
"Lagi patah hati tuh si ibu," celetuk Ray seraya tertawa kecil.
"Guys-guys cewek cakep tuh," Aidan membenarkan bajunya yang sedikit berantakan untuk terlihat lebih rapi dan terlihat cool di depan cewek cakep.
"Kiw kiw eaaaaaa. Kenalan dong Cantik," ucap Aidan yang menggoda gadis yang lewat tapi di abaikan.
"Ih amit-amit dasar buaya!"
"Wih galak. Makin cakep aja kalau galak-galak gini," cewek itu menginjak kaki Aidan kemudian melengos pergi.
"Mampus!"
Rasa sakit Aidan akibat di injak langsung sirna saat melihat Kakak kelas yang memakai rok span ketat. Matanya langsung membulat sempurna bahkan sama sekali tidak ngedip dan terus memperhatikan kakak kelasnya yang akan lewat.
"Eaaaaaaa cantik,"
Kakak kelasnya itu berdiri di hadapan Aidan ia mendekatkan diri pada Aidan. Kemudian ia melepaskan lolipop yang ada di dalam mulutnya.
"Gue emang cantik," kakak kelasnya itu kembali mengulum lolipopnya. Kemudian Aidan merangkul pinggang gadis itu dan merapatkannya pada dirinya lelaki itu menaikan dagu kakak kelasnya agar membalas tatapannya secara lekat.
"Malam ini kencan bareng gue," bisik lelaki itu sembari menyelipkan sebagian anak rambut kakak kelasnya itu ke belakang telinganya.
Kakak kelasnya itu tersenyum miring, ia mengeluarkan lolipopnya lalu di arahkan ke mulut Aidan lelaki itu membuka mulutnya lalu mengulum lolipop bekas kakak kelasnya itu tanpa merasa jijik.
"Jemput gue jam 8 malam," balasnya seraya mengusap pipi Aidan sekilas kemudian pergi.
"Mangsa pertama berhasil," Aidan tersenyum miring menatap kakak kelasnya yang pergi.
"Mau kemana Cantik?"
"Anjir di panggil cantik dong. Malu kan gue,"
Gadis yang kebetulan lewat salting di tempat saat di goda oleh cowok itu. Ada juga cewek yang rela putar balik di bandingkan berhadapan ketiga cowok berpengaruh di SMA ini.
"Sial cowok populer itu kenapa ada di sana. Puter balik aja deh,"
"Eaaaaa. Ih kok sombong,"
"Hai Sayang!"
"Dasar buaya!" caci cewek tersebut pada Aidan. Ray yang mendengarnya lantas tertawa sahabatnya itu memang playboy kelas kakap.
"Mangsa selanjutnya." Aidan sedikit berdehem, ia menyugar rambutnya ke belakang. "Ikan hiu makan palu alapyu selalu," lanjutnya seraya mengedipkan mata genit.
![](https://img.wattpad.com/cover/284453131-288-k665945.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
VIRULEN (TAHAP REVISI)
Teen Fiction░v░i░r░u░l░e░n░ [ᶜᴱᴿᴵᵀᴬ ᴹᴱᴺᴳᴬᴺᴰᵁᴺᴳ ᴮᴼᴹᴮᴬʸ, ᵀᴬᴿᴵᴷ ᵁᴸᵁᴿ ˢᴱᴾᴱᴿᵀᴵ ᴸᴬʸᴬᴺᴳᴬᴺ, ᵀᴱᴷᴬ⁻ᵀᴱᴷᴵ ʸᴬᴺᴳ ᴬᴷᴬᴺ ᴹᴱᴹᴮᵁᴬᵀ ᴼᵀᴬᴷ ᴷᴬᴸᴵᴬᴺ ˢᴱᴺᴬᴹ ᴶᵁᴹᴮᴬ ᵀᴬᴷ ᴸᵁᴾᴬ ᴺᴬᴵᴷ ᴰᴬᴿᴬᴴ ᴰᴬᴺ ᴵᴺᴳᴵᴺ ᴮᴬᴺᵀᴵᴺᴳ ᴴᴾ ᴹᴱᴹᴮᴬᶜᴬᴺʸᴬ] 🅆🄰🅁🄽🄸🄽🄶⚠️ ☠️🄺🄾🄽🅃🄴🄽 🄳🄴🅆🄰🅂🄰 🄱🄰🄽🅈🄰🄺 🄰🄳🄴🄶🄰🄽 �...