25. VIRULEN

140 13 1
                                    

(25. Awal teror)



Prang!

Elin terperanjat kaget saat mendengar suara pecahan kaca, gadis itu yang tadinya tertidur lantas membukakan mata sempurna dengan napas yang memburu hebat.

"S-suara apa itu?" ujarnya ketakutan setengah mati.

Ia menyingkir kan selimutnya kemudian beranjak turun dari ranjangnya, gadis itu menuju kamar mandi tempat suara itu berasal. Elin membelalakkan kedua bola matanya ketika melihat banyak pecahan kaca yang di lumuri oleh darah.

Ia melihat ke tembok kamar mandi yang sudah tercoreti oleh darah segar, lagi-lagi Elin di kejutkan saat melihat foto keluarganya dan Ray penuh oleh darah bahkan di sana ada sebuah tulisan horor.

"G-gue bersumpah akan membuat kalian mati begitu buruk," sekujur tubuh Elin langsung merinding seusai membaca tulisan tersebut.

Elin merasa sebuah cairan menetes di atas kepalanya, ia meraba kepalanya menggunakan jarinya untuk mengecek cairan tersebut. Tangannya bergetar saat mengetahui bahwa cairan itu adalah darah kental.

"D-darah?" lambat laun gadis itu mendongakkan kepalanya ke atas.

"Aaaa. Papa!" teriak Elin refleks menutupkan kedua matanya menggunakan telapak tangan saat melihat kepala anjing tanpa badannya menggantung bahkan kini terjatuh tepat di depan wajah Elin.

Defin yang mendengar teriakan Elin langsung bergegas menemui anaknya itu, dahinya mengernyit melihat kekacauan yang ada di sana. Pria itu menutup hidungnya akibat bau bangkai dari kepala anjing tersebut, bahkan ia hampir muntah mencium aroma busuk.

"Cepat keluar," Defin menarik Elin untuk keluar dari kamar mandi.

Elin langsung memeluk papanya erat. "Pah... Elin  takut,"

"Tenanglah dan duduk," pria itu menuntun Elin untuk duduk di ranjang tersebut kemudian ia memakaikan Elin earphone di kedua telinganya dan menyalakan musik dengan volume tinggi. "Jangan lepaskan ini dan tutup mata kamu paham?" Elin menganggukkan kepala patuh.

Defin berlari ke arah jendela kamar Elin yang terbuka pria itu menyapu pandangan ke seluruh pekarangan rumahnya.

Dor!

Suara pistol terdengar begitu menyeramkan. Defin menembak seseorang yang bersembunyi di balik semak-semak.

"Akhhh!" seseorang yang tertembak itu memekik kesakitan.

"Tangkap dia bawa ke markas!" suruh Defin pada anak buahnya yang berjaga-jaga di area rumah langsung mengepung orang yang tertembak itu yang sedang berusaha melarikan diri.

"Tangkap dia bawa ke markas!" suruh Defin pada anak buahnya yang berjaga-jaga di area rumah langsung mengepung orang yang tertembak itu yang sedang berusaha melarikan diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Plak!

"Ngaku siapa yang menyuruhmu melakukan teror ini!" teriak Defin pada lelaki yang di ikat dan duduk di kursi. Lelaki yang melakukan peneroran  beberapa jam yang lalu di kamar mandi Elin.

VIRULEN (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang