[33. Psikopat itu mulai beraksi]
"Papa buka pintunya. Jangan usir Elin, Elin minta maaf gak bisa memenuhi persyaratan Papa. Tolong maafin Elin!"
Ray yang mengintip di sana ingin berlari menghampiri Elin yang sedang menggedor pintu secara brutal akan tetapi leher belakangnya di pukul menggunakan kayu oleh seseorang sehingga Ray jatuh tak sadarkan diri.
"Papa Elin anak Pa-pa. Kemana Elin akan pergi kalau Papa usir Elin!"
"Kasih Elin satu kesempatan lagi!"
"Papa!"
"Elin janji akan menuruti kemauan papa. Elin janji akan jadi anak yang nurut sama Papa, tolong maafin Elin!"
"Usir anak itu dari sini."
Dari dalam Defin menyuruh anak buahnya untuk mengusir Elin dari pekarangan rumah. Gadis itu di paksa dan di seret secara keji, tidak ada yang bisa Elin lakukan selain pasrah ketika di seret keluar.
"Kunci gerbangnya!"
"Enggak jangan Pak tolong biarin Elin masuk!"
"Papa! Buka pintunyaaaaa!"
Tangisan Elin semakin pecah, kepalanya tertunduk dalam dengan kedua tangannya yang memegang besi gerbang dengan erat.
"Harusnya aku gak pernah ada."
Seseorang gadis dari belakang menatap Elin iba. "Lo bisa tinggal di rumah gue El,"
__VIRULEN__
"Gue akan buatin lo teh," Lista beranjak dari duduknya menuju dapur untuk membuatkan Elin teh. Sedangkan Elin duduk di kursi dengan tatapan kosong.
Beberapa menit kemudian Lista datang dan menyerahkan teh tersebut pada Elin, awalnya Elin menolak kemudian Lista memaksanya sampai gadis itu mau meminumnya.
"Shh. K-kenapa kepala aku pusing," ucap Elin yang menyimpan teh tersebut di atas meja.
Prang!
Lista terkejut mendengar suara pecahan kaca gadis itu berlari menuju kamarnya ternyata benar jendela kacanya pecah karena seseorang melemparnya dengan batu.
"Elin!" gadis itu kembali ke ruang tengah di sana tidak ada siapa pun. Termasuk Elin yang menghilang. "Elin? Lo di mana?"
"Elinn!" Lista mencari-cari keberadaan gadis itu. Ia keluar rumahnya dan di sana ia menemukan Ray yang berdiri dengan nafas ngos-ngosan.
"Di mana Elin?" tanya Ray tanpa basa-basi.
"Gue gak tahu. Elin tadi ada di rumah gue tapi barusan pas gue cek Elin udah gak ada,"
Ray mendekat ke arah Lista. "Di mana Elin sialan! Tadi gue liat lo bawa Elin pergi. Di mana dia sekarang!"
Kening Lista saling bertautan ia menatap Ray sinis. "Gue gak tahu anjing. Lo gak usah nyalahin gue!"
"Lo gue awasi."
__VIRULEN__
Lambat-laun gadis itu mulai membuka matanya, ia meringis ketika kepalanya berdenyut nyeri. Elin menyapu pandangan ke area sekitar dengan sorot seperti orang yang kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
VIRULEN (TAHAP REVISI)
Teen Fiction░v░i░r░u░l░e░n░ [ᶜᴱᴿᴵᵀᴬ ᴹᴱᴺᴳᴬᴺᴰᵁᴺᴳ ᴮᴼᴹᴮᴬʸ, ᵀᴬᴿᴵᴷ ᵁᴸᵁᴿ ˢᴱᴾᴱᴿᵀᴵ ᴸᴬʸᴬᴺᴳᴬᴺ, ᵀᴱᴷᴬ⁻ᵀᴱᴷᴵ ʸᴬᴺᴳ ᴬᴷᴬᴺ ᴹᴱᴹᴮᵁᴬᵀ ᴼᵀᴬᴷ ᴷᴬᴸᴵᴬᴺ ˢᴱᴺᴬᴹ ᴶᵁᴹᴮᴬ ᵀᴬᴷ ᴸᵁᴾᴬ ᴺᴬᴵᴷ ᴰᴬᴿᴬᴴ ᴰᴬᴺ ᴵᴺᴳᴵᴺ ᴮᴬᴺᵀᴵᴺᴳ ᴴᴾ ᴹᴱᴹᴮᴬᶜᴬᴺʸᴬ] 🅆🄰🅁🄽🄸🄽🄶⚠️ ☠️🄺🄾🄽🅃🄴🄽 🄳🄴🅆🄰🅂🄰 🄱🄰🄽🅈🄰🄺 🄰🄳🄴🄶🄰🄽 �...