[38. KESEMPATAN DAN KENYATAAN BARU]
Kediaman rumah Lia telah di kepung oleh beberapa mobil polisi yang akan segera menangkap Elin. Sementara para polisi tidak bisa masuk karena rumah Lia di berikan banyak jebakan dan juga pengamanan yang ketat.
Ray yang ada di sana geram karena Elin tak menyerahkan diri juga dengan keberaniannya lelaki itu masuk meski anak buah Lia mencondongkan pistol ke arahnya.
"Keluar!" suruh anak buah Lia pada Ray.
"Lo akan di penjara karena ngelindungi seorang penjahat. Jadi jangan halangi jalan gue sialan!" balas Ray sengit.
Anak buah Lia memberikan bogeman mentah pada rahang Ray. "Keluar sekarang juga!"
"Anjing!" Ray tidak tinggal diam lelaki itu membalas pukulannya kemudian ia memutuskan tali kecil yang menghalangi jalannya. Dari atas jebakan tikus yang sengaja di simpan langsung berjatuhan dan mengenai anak buah Lia yang mengejarnya.
Lia yang memantau kedatangan Ray yang memasuki rumahnya, ia memberi tahukan pada anak buahnya hanya untuk mewaspadai Ray tapi tidak boleh menyakitinya.
"Andaikan Raini tidak memberikan wasiat untuk menjagamu Ray. Mungkin kamu telah habis karena melukai anak ku!" gumam Lia.
"Zelin!"
"Keluar lo!"
"Zelin di mana lo!"
"Keluar sekarang juga!"
Ray menelusuri rumah yang mewah nan besar di penuhi oleh puluhan perangkap yang terpasang membuat ia kesusahan mencari keberadaan Elin. Lelaki itu lengah sampai ia tak sengaja menginjak benang dan dalam secepat kilat sebuah pisau mengarah ke arahnya dan mengenai lengan bagian atas karena Ray telat untuk menghindar.
"Sial!" umpatnya ketika merasakan pedih akibat sayatan di tangannya.
Ia memasuki kamar terakhir yang terkunci Ray tidak tahu letak kuncinya ada di mana terpaksa lelaki itu harus mendobraknya sendiri.
Brak!
Brak!
Brak!
"Lo ada di dalam kan Zelin. Buka pintunya sekarang!"
"Buka Zelinnn!"
Elin yang ada di dalam semakin ketakutan mendengarkan dobrakan brutal pintu kamarnya. Ia sangat ketakutan sekali karena tadi polisi berusaha memberontak untuk menangkapnya, dan sekarang di luar ada seseorang yang pasti akan segera menjebloskannya ke penjara.
Brak!
Elin terperanjat ketika pintu berhasil terbuka.
"R-ray..." lirih Elin ketakutan saat Ray melangkah mendekatinya.
"Ikut gue!" Ray menarik satu tangan Elin yang sedang duduk di atas ranjang.
"Ray jangan masukan aku ke penjara. A-aku gak salah,"
"LO HARUS MEMPERTANGGUNGJAWABKAN KESALAHAN LO!" teriak Ray murka. "Lo udah buat Aza lenyap sementara pembunuhnya hanya meringkus di istana mewahnya bagaikan ratu, lo itu pendosa sialan. LO harus men3bus dosa lo!"
![](https://img.wattpad.com/cover/284453131-288-k665945.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
VIRULEN (TAHAP REVISI)
Teen Fiction░v░i░r░u░l░e░n░ [ᶜᴱᴿᴵᵀᴬ ᴹᴱᴺᴳᴬᴺᴰᵁᴺᴳ ᴮᴼᴹᴮᴬʸ, ᵀᴬᴿᴵᴷ ᵁᴸᵁᴿ ˢᴱᴾᴱᴿᵀᴵ ᴸᴬʸᴬᴺᴳᴬᴺ, ᵀᴱᴷᴬ⁻ᵀᴱᴷᴵ ʸᴬᴺᴳ ᴬᴷᴬᴺ ᴹᴱᴹᴮᵁᴬᵀ ᴼᵀᴬᴷ ᴷᴬᴸᴵᴬᴺ ˢᴱᴺᴬᴹ ᴶᵁᴹᴮᴬ ᵀᴬᴷ ᴸᵁᴾᴬ ᴺᴬᴵᴷ ᴰᴬᴿᴬᴴ ᴰᴬᴺ ᴵᴺᴳᴵᴺ ᴮᴬᴺᵀᴵᴺᴳ ᴴᴾ ᴹᴱᴹᴮᴬᶜᴬᴺʸᴬ] 🅆🄰🅁🄽🄸🄽🄶⚠️ ☠️🄺🄾🄽🅃🄴🄽 🄳🄴🅆🄰🅂🄰 🄱🄰🄽🅈🄰🄺 🄰🄳🄴🄶🄰🄽 �...