64. VIRULEN

177 21 6
                                    

[64. Kekacauan]

"Bangun lo anjing!"

Casandra tidak segan-segan menyiram wajah Elin menggunakan air dingin saat gadis itu sedang terbaring layuh di atas ranjang.

Elin memejamkan kedua matanya saat air tersebut menimpa seluruh wajahnya, gadis itu menoleh pada Casandra yang terlihat sedang emosi.

"Kalau lo datang cuma untuk ngamuk mending pergi," balas gadis itu malas.

"Ikut gue!" Casandra menarik lengan Elin secara paksa bahkan sekaligus.

"Kak mendingan lo pergi. Gue gak mau ketemu sama siapa pun pergi!" teriak Elin dengan suara melengking tinggi. "Gue cuma minta sama lo biarin gue sendirian. Apa itu susah hah?! Gue butuh ketenangan!"

Plak!

Wajah Elin tertoleh ke samping saat ia mendapatkan tamparan keras dari kakaknya, rasa panas dan memerah menjalar ke seluruh pipinya.

"Lo minta ketenangan?" Casandra mencengkeram kuat kerah Hoodie Elin secara kuat lalu membawa gadis itu turun dari ranjangnya. "Lo tahu apa yang terjadi hari ini? Lo di cap sebagai pelaku penyebab Arsha bunuh diri. Dan lo malah ngurung diri di kamar nangis-nangis gak jelas, buang-buang waktu tahu gak!"

"Apa, kak? Apa yang harus gue lakuin. Katakan apa yang harus gue lakuin, lo mau gue kayak orang sinting teriak-teriak ngejelasin ke semua orang kalau gue gak salah."

"Lo tahu sendiri kita belum bisa menemukan iblis itu ada di mana, dan sekarang lo melakukan kesalahan yang sama pada Arsha. Stres!" pekik Casandra murka.

Elin terkekeh hampa. "Ternyata kepercayaan lo selama ini cuma pura-pura,"

Gadis itu semakin menguatkan cengkeramannya. "Selama ini hanya gue yang percaya sama lo dan lo bilang pura-pura? Gue selalu percaya sama lo sialan!"

Tubuh Elin terhuyung ke belakang punggungnya mengenai nakas meja yang ada di sana saat Casandra menendang dirinya begitu bringas. Kakaknya itu memang bukan tipe orang yang akan bersabar dalam menahan emosi gadis itu tidak akan segan-segan memberikan luka fisik meski pada adik kandungnya sendiri ia tidak peduli.

Gadis itu sangat marah besar saat mengetahui kalau Elin yang menyebarkan Vidio dan foto Arsha sedang tidur bersama seorang laki-laki di sosial media. Belum lagi ada sidik jafi di pisau yang di gunakan Arsha mengiris nadinya di tambah banyak saksi yang menyaksikan kejadian di gudang.

Bahkan saat ini Elin ikut terlibat sehingga permasalahan menjadi tambah rumit dan berbelit-belit.

"Kenapa lo nyebarin vidio Arsha Zel, lo tahu kan akibatnya. Lo kembali di tuduh!"

"Demi Tuhan gue gak pernah nyebarin Vidio Arsha. Gue gak tahu siapa yang nyebarin itu di akun sosmed punya gue!" Elin terisak hebat. "Malam itu gue cuma nolongin Arsha!"

Elin merasa kecewa di saat kakak perempuannya yang merupakan saudara kembarnya itu yang selalu berada di pihaknya dan sekarang Casandra malah ikut mempercayai dan menyalahkan dirinya.

Mereka gadis kembar wajahnya sama persis tapi mudah untuk di bedakan wajah Elin terlihat polos dan lugu sementara Casandra bentukan wajahnya seperti preman karena wajahnya itu terlihat sangar dan menyeramkan.

"Lo nolongin dia setelah merekam aksi yang terjadi malam itu, lo terlambat buat cegah hal itu terjadi!"

"Kenapa lo nyalahin gue bukan Kala?!" teriak Elin melengking tinggi.

"Kenapa lo bawa-bawa Kala? Lo mau ngelempar masalah ke dia!" Casandra semakin marah mendengar nama Kala di bawa-bawa tidak mungkin kalau dugaannya  itu benar. Elin bangkit dan berdiri menghadap pada kakaknya itu.

VIRULEN (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang