21. VIRULEN

133 8 1
                                    

[21. Kedok yang terungkap]

"Acara selanjutnya ialah pentas seni teater yang berjudul Lutung Kasarung. Berikan tepuktangan untuk menyambutnya," ujar MC. Semua para penonton bergemuruh bertepuk tangan dengan semangat.

"Dahulu kala hiduplah seorang Raja yang bernama Prabu Tapa Agung..."

Drama pun dimulai mengikuti alur yang telah di tentukan, masing-masing memerankan tokohnya dengan semaksimal mungkin menampilkan yang terbaik.

"Fungsinya pohon jadi apa ya?" ujar Elin hanya berdiam di tempat sembari memakai kostum pohon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Fungsinya pohon jadi apa ya?" ujar Elin hanya berdiam di tempat sembari memakai kostum pohon.

"Ini adalah calon suamiku," Lucy berperan sebagai putri Purbasari memperkenalkan Aidan sebagai Lutung Kasarung.

"Ray aku mencintaimu!"

"Ya aku sangat mencintaimu! Wahai angin malam bisikan padanya bahwa aku sangat, sangat mencintainya."

Semua orang melongo di tempat kenapa rekamannya berubah dan keluar dari alur cerita. Kalau di ingat-ingat pas rekaman tidak ada dialog tersebut. Lantas itu suara siapa yang dengan percaya dirinya menyatakan cinta pada Ray.

Mereka semua saling berbisik-bisik dan bertanya-tanya apa yang terjadi? Drama belum selesai tetapi kenapa ada pertanda-tanda kalau acara pentas seni kali ini bakalan gagal.

"Guntur. Kenapa rekamannya gini? Suara siapa itu!" ucap Clarin panik setengah mati.

Di balik panggung Clarin panik sendiri, Guntur pun berusaha mengotak-atik takut ada kesalahan dalam pemutaran rekaman.

"Andai kamu tahu Ray kalau aku mengagumimu sejak lama, sayangnya kamu tidak peka dan sekarang kamu jadian sama Aza."

"Anjir suara siapa itu? Jijik gue dengernya!"

"Woy ngaku siapa yang suka sama Ray selain Aza!"

Ray membulatkan kedua mata syok mendengarnya. Sedangkan para penonton malah tertawa terbahak-bahak mendengar kalimat-kalimat lebay yang di ucapkan oleh seseorang yang entah siapa.

"Mati aku! Sepertinya aku salah ngambil flashdisk," sepertinya tubuh Elin telah berhenti berfungsi, ia tidak tahu apa yang akan terjadi jika mereka mengetahui kalau itu adalah suara Elin.

Kenapa Elin bisa sebodoh dan seceroboh ini. Bisa-bisanya ia malah mengambil flashdisk yang berisi rekamannya mengenai perasaannya pada Ray, harusnya ia mengambil flashdisk yang berisikan dialog drama.

Elin meloncat-loncat mendekati Lista yang tengah memegang tongkat bola kristal ceritanya gadis sangat itu tengah menjadi dukun pelet. "Lista bagaimana ini, itu suara aku. Bagaimana kalau Ray tahu suka sama dia. Lista tolongin aku,"

"Gue loading Monyet!" balas Lista menyentak. Ia pun nampak syok dan tak bisa berpikir sama sekali.

"Itu adalah suara Elin!" semua orang langsung menatap pada Arsha yang mendadak muncul. Kemudian mereka mengalihkan pandangan pada Elin yang berdiri di pojokan sebagai pohon.

VIRULEN (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang