[15. Misi pertama]
"Kita susul Elin ke sana," ujar Clarin."Lin tunggu!"
Terlambat Elin keburu menutup dan mengunci pintu toilet.
"Lin lo gak pa-pa?" ujar Lista seraya mengetuk pintu toilet dan menempelkan daun telinga pada pintunya. Terdengar jelas dari dalam bahwa Elin tengah menangis sesegukkan.
"Jelas ia kenapa-kenapa lah bego! Elin kayak gitu juga itu semua gara-gara ide bodoh lo. Kalau lu gak make-upin kayak gitu mungkin Elin nggak bakalan dipermalukan kayak gini!" ucap Clarin dengan nada tinggi.
"Gue itu cuma berusaha ngebantu Elin apa salahnya? Kalau Elin merubah penampilannya otomatis cowok yang paling disukai itu bakalan suka balik sama Elin!" balas Lista mencari pembenaran, ia merasa kalau Clarin menyalahkan dirinya.
"Jelas salah! Lo sendiri gak bisa make-upan terus dengan soknya lo mau dandanin Elin. Sinting?!"
Lista berdecak. "Iya sinting mau apa lo?!"
Clarin memutar bola matanya malas. "Kalau mau ngerubah penampilan Elin bawa ke salon atau ke gue. Gue bisa merubah wajahnya biar jadi cantik!"
"Gak ada jaminannya! Lo yang dengan percaya dirinya mengatakan cakep, cakep-cakep gini aja tetap di tolak Guntur!"
Oke. Lista berhasil membungkam mulut Clarin, ia memang cantik bahkan orang-orang di sekitar pun banyak yang memuji kecantikan Clarin tapi sayangnya tidak di hadapan Guntur seolah-olah Clarin itu adalah cewek paling jelek.
"Gue heran deh sama lo. Lo itu sahabat Elin atau musuhnya jangan-jangan lo juga yang sengaja posting foto Elin dan nyebarin di sosmed dengan caption. Cewek cupu rela berubah cantik demi memikat sang pujaan hati, idih caption alay!"
"Bukan gue lah Monyet. Postingan itu gak ada sangkut pautnya sama gue!"
"Gue gak percaya sama mulut dusta lo!"
"Mentang-mentang gue bukan ustadzah lo kagak percaya," lontar Lista mengeluarkan kata-kata andalannya.
"Asal lo tahu, bisa penyakitan tuh si Elin deketan sama manusia toxic kayak lo!"
"Mulut lo kurang ajar Nying!" geram Lista karena Clarin mengatai dirinya.
"Emang fakta lo tahu si Elin sama-sama bego. Jadinya kan orang goblok di goblokin sama kumpulan orang-orang goblok. Kan goblok!"
Lista menoyor kepala Clarin. "Ngomong apaan lo?"
"Akibat kejadian hari ini lo telah berhasil merusak harga diri yang Elin punya!"
"YA KAN GUE UDAH MINTA MAAF!" teriak Lista tepat di telinga Clarin yang terus-terusan memarahi dirinya.
"Minta maaf lo ngajak ribut!" gerutu Clarin yang merasakan telinganya pengang.
Baru juga Elin keluar dari toilet dan hatinya merasa cukup lega karena habis menangis sambil menumpahkan segalanya dari dalam sana. Akan tetapi saat ia keluar dari toilet Elin kembali lagi tertekan dengan melihat kedua sahabatnya yang tengah adu mulut.
"U-udah dong kenapa kalian malah ribut?" ucap Elin malas.
Refleks Lista dan Clarin menoleh ke arah sumber suara saking fokusnya mereka ribut sampai-sampai mereka tidak menyadari kehadiran Elin di sana.
"Aaa!" teriak Clarin refleks meloncat ke arah Lista kedua tangannya di kalung kan pada leher sahabatnya. Lista pun malah menerima dan menahan tubuh Clarin agar tidak jatuh.
"L-lo siapa?" tanya Clarin.
"Si Zelin Monyet!" Lista menurunkan tubuh Clarin yang seenaknya nempel di badannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
VIRULEN (TAHAP REVISI)
Teen Fiction░v░i░r░u░l░e░n░ [ᶜᴱᴿᴵᵀᴬ ᴹᴱᴺᴳᴬᴺᴰᵁᴺᴳ ᴮᴼᴹᴮᴬʸ, ᵀᴬᴿᴵᴷ ᵁᴸᵁᴿ ˢᴱᴾᴱᴿᵀᴵ ᴸᴬʸᴬᴺᴳᴬᴺ, ᵀᴱᴷᴬ⁻ᵀᴱᴷᴵ ʸᴬᴺᴳ ᴬᴷᴬᴺ ᴹᴱᴹᴮᵁᴬᵀ ᴼᵀᴬᴷ ᴷᴬᴸᴵᴬᴺ ˢᴱᴺᴬᴹ ᴶᵁᴹᴮᴬ ᵀᴬᴷ ᴸᵁᴾᴬ ᴺᴬᴵᴷ ᴰᴬᴿᴬᴴ ᴰᴬᴺ ᴵᴺᴳᴵᴺ ᴮᴬᴺᵀᴵᴺᴳ ᴴᴾ ᴹᴱᴹᴮᴬᶜᴬᴺʸᴬ] 🅆🄰🅁🄽🄸🄽🄶⚠️ ☠️🄺🄾🄽🅃🄴🄽 🄳🄴🅆🄰🅂🄰 🄱🄰🄽🅈🄰🄺 🄰🄳🄴🄶🄰🄽 �...