LINK FF https://m.fanfiction.net/s/11144220/1/A-Welcome-Distraction
Naruto © Masashi Kishimoto
Rate : M
Pairing : SasuHina
Warning : OOC Akut. Gaje. AU. MISTYPO. Ide pasaran. Mature content. First attempt. Dan segala macam kesalahan lain yang ada di dalamnya.
Gak suka gak usah baca..:)
Don't like, don't read, don't bash..T^T
Happy Reading...
.
.
A Welcome Distraction © Mademoiselle Raye
.
.
Sex is the most beautiful thing that can take place between a happily married man and his secretary - Barry Humphries
.
.
Uchiha Sasuke memandang layar komputer di hadapannya dengan raut wajah serius. Tangannya bergerak cepat mengetik entah apa, sebelum akhirnya menghela nafas panjang, memilih untuk berhenti sejenak dan menyandarkan badannya ke sandaran kursi mahal yang didudukinya saat ini. Ia melepas kacamata berframe tipis yang dipakainya, memijit ujung hidungnya lalu melempar benda mahal itu begitu saja ke atas meja. Dasi mahal berwarna biru gelap yang masih melingkar rapi, menjadi sasarannya berikutnya, meskipun ia tak melepaskannya, hanya melonggarkan ikatannya dan membuka dua kancing teratas kemejanya.
Seharian ini ia terus menerus disibukkan dengan pekerjaan kantor yang menyita perhatiannya. Berbagai laporan yang harus ia periksa dan tanda tangani, menghadiri rapat penting yang sama sekali tak bisa ia tinggalkan, dan entah hal lain apa yang membutuhkan perhatiannya. Kadang kala ia merutuki pekerjaannya sebagai CEO perusahaan besar. Merutuki baka anikinya yang dengan seenaknya melimpahkan tanggungjawabnya pada Sasuke hanya karena ia lebih memilih untuk menjadi desainer.
Ck, between all of the profession he could choose, Sasuke mendengus mengingat pilihan Itachi. Jika saja ia tak lupa bahwa Akatsuki, line clothing milik sang kakak, berhasil menguasai pasaran bukan hanya di Asia tetapi juga di Eropa dan Amerika, ia pasti sudah menjadikan sang kakak sebagai tempat pelampiasan kesalnya. Tapi, tentu saja meskipun Sasuke awalnya mengeluh dengan takdirnya, ia menjalaninya dengan baik, meskipun terkadang ia harus merelakan waktunya bersama sang istri dan putranya terbagi.
Saat ini, ia membutuhkan istirahat meskipun hanya sebentar, sebelum melanjutkan pekerjaannya membuat proposal tentang rencana pembangunan cabang baru perusahaan mereka di Suna, yang nantinya akan disampaikan di hadapan Fugaku dan dewan direksi lainnya. Sang ayah yang sulit untuk ditaklukkan membuatnya harus ektra hati-hati dalam membuat proposal ini.
Memutar kursi, ia memandang keluar jendela, menikmati suasana Tokyo di malam hari yang bersinar terang akibat pancaran bulan, dan lampu-lampu yang berasal dari setiap penjuru, termasuk dari gedung-gedung lain yang berada tak jauh dari tempatnya bekerja. Ruangannya sendiri gelap, satu-satunya cahaya berasal dari monitor komputernya, yang masih menyala. Melirik jam tangan mahal yang melingkari pergelangan tangannya, ia bisa dengan jelas melihat waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Dan pekerjaannya pun belum selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL STORY OF SASUHINA
FanfictionKumpulan STORY SASUHINA dari berbagai AUTHOR DI FF yang sudah tamat oneshot maupun twoshot