Art of Love.
.
.
Presents by
Hiname Titania
Disclaimer
Naruto belongs to Masashi Kishimoto
Warnings
SasuHina , AU, OOC and etc.
Don't Like Don't Read.
.
Chapter One: Debt
Hinata menghela napas panjang. Akhirnya, ia sampai juga di Kota Paris. Bibirnya melengkung membentuk seukir senyuman kecil. Sudah lama ia tidak ke kota tempat ia menghabiskan masa-masa SMA-nya ini. Ia kembali tersenyum begitu mengingat kembali kenangan-kenangannya ketika ia ada disini. Kira-kira bagaimana kabar teman-temannya, ya? Sudah lama ia tidak menghubungi mereka karena kesibukan pekerjaannya. Dan…ehem, kabar mantan pacarnya juga bagaimana ya? Tentu saja bukan karena ia masih memiliki rasa pada sang mantan tapi hanya…yah kalian tau kan rasa penasaran.
"Hinata-sama." panggil Ayame, asistennya.
Melihat Ayame membuatnya tersadar bahwa tujuannya kemari bukan untuk berlibur atau bersenang-senang dan reunian dengan teman-temannya melainkan untuk pekerjaannya. Ya, sekali lagi demi pekerjaannya. Betapa ia berharap bisa melupakan tugasnya ini. Ia mewakili perusahaannya untuk meresmikan Hotel Louise, hotel berbintang lima yang merupakan proyek kerjasama antara kelima perusahaan besar di Jepang, salah satunya adalah perusahaan Hyuuga.
"Ya, Ayame-san?" jawab Hinata menimpali.
"Untuk jadwal besok, pukul delapan pagi anda akan melakukan jamuan makan pagi bersama Tuan Serrief, setelah itu anda menghadiri acara charity di Panti Asuhan Annabella, kemudian bla…bla..bla…" Hinata tidak mendengarkan lagi ucapan Ayame, rasanya ia sudah bosan dengan kehidupannya yang serba teratur ini. Seandainya, ia bisa mencuri waktu hingga ia bisa melakukan apapun yang ia mau. Contohnya menontor konser band favorite, melakukan petualangan berbahaya seperti menangkap buaya, dan lain sebagainya. Pasti hal tersebut akan asyik sekali, kehidupan bebas yang selalu ia impikan tak perlu khawatir dengan penampilan ataupun sikapnya, tak perlu peduli dengan pandangan orang terhadapnya, dan tak ada beban di pundaknya.
"Hinata-sama, anda baik-baik saja?" tanya Ayame begitu menyadari Hinata yang tak mendengarkannya, ada nada kekhawatiran dari suaranya.
Hinata tersenyum kecil pada Ayame. "Sepertinya aku sedikit lelah, mungkin aku harus istirahat."
"Ah anda benar Hinata-sama, maafkan saya karena tidak segera menyadarinya. Anda sebaiknya segera istirahat." tutur Ayame, ia kemudian berjalan keluar dari kamar Hinata. "Sebelum itu, apa ada yang anda butuhkan, Hinata-sama?" tanyanya sebelum ia membuka pintu keluar.
Hinata menggeleng kecil. "Tidak ada, kau juga sebaiknya segera istirahat Ayame-san."
Ayame mengangguk lalu keluar dan menutup pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL STORY OF SASUHINA
FanfictionKumpulan STORY SASUHINA dari berbagai AUTHOR DI FF yang sudah tamat oneshot maupun twoshot