DATE

2.4K 247 7
                                    

LINK FF https://m.fanfiction.net/s/11826004/1/DATE

DATE by Higurashi HimeKA

Summary: Hinata Hyuuga-berusia 21 tahun-masih single. Lalu ada masalah apa dengan ayah dan kakaknya hingga tega menjerumuskan gadis manis itu pada seseorang yang tak pernah ia sangka./"Kakek-kakek tua?"/"Masih mau kencan dengan ojiisan?"/Kyaaa!/Author Newbi/OS, R & R?

DATE

Naruto©Masashi Kishimoto

But this fic belong to me

Warn : Gaje, OOC, Typo(s)

Happy Reading! J

.

.

H: DATE :H

.

Hinata meremas kain roknya. Permukaan pahanya ia tekan dengan kepalan buku-buku jarinya yang memutih. Tenggorokannya tercekat. Rasanya ingin berteriak.

Tapi ia tahan.

"Hahh."

Itu bukan suara yang dihasilkannya. Melainkan helaan nafas berat yang membentuk gumpalan-gumpalan asap putih. Pria tua di hadapannya-errr...terlalu tidak sopan menyebutnya begitu.

Maksudnya pria dewasa yang sedang menatapnya dengan sorot remeh tengah asyik menghisap cerutu.

Sesekali menarik benda itu dari dua belah bibirnya dan memainkannya.

"Jadi.."Suara serak sosok itu mengawali pembicaraan. "Kau menerima perjodohannya-"

Atmosfer di ruangan kafe itu mendadak mencekam. Persis seperti adegan film pembunuhan yang sering Hinata tonton.

"Nyonya Hyuuga?"

Hinata langsung menegakkan tubuh. Ia kembali teringat tujuannya datang kemari. Bukankah ia telah menyusun rencana.

Kembali gadis itu melayangkan tatapan garang. Ia sibakkan rambutnya yang sengaja digerai. Lantas bibir yang semula ia balur dengan lipstik merah pekat mendesis.

Lihat saja!

Hinata tak akan semudah itu menerima perjodohan gila yang direncankan Neji-niisan nya. Ayahnya pun tanpa perasaan menyetujui dengan komentar minim. Tak sadar betapa galau putrinya akibat ulah mereka.

Ia hanya berwejangan. "Adikmu sudah matang..sudah siap berumah tangga, carikan saja yang terbaik menurutmu."

Orang-orang itu memang tak mau pernah peduli pada Hinata. Coba tengok sosok yang akan dijodohkan dengannya. Dari sudut pandang manapun penilaiannya tetap tak akan berubah.

Nol.

"Kakek-kakek tua?" Gadis manis itu tengah menjalankan perannya. "Ku kira anda seorang pria dewasa bergelimang harta yang cukup banyak di kelilingi gadis-gadis muda." Tekannya disetiap kata. Bermaksud mengejek.

Haha. Rasanya Hinata ingin tertawa puas saat melihat kedua mata pria itu memicing. Good News!

Ia telah sukses membuat kerutan di dahi kendor itu semakin terlihat.

Alih-alih membalas sindiran itu. Kakek tua-versi Hinata- malah asyik menumpukan kakinya di atas meja.

'Dasar tidak sopan!' Hinata membatin.

ALL STORY OF SASUHINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang