LINK FF https://m.fanfiction.net/s/11404367/1/Nine-Point-Eight
Nine Point Eight by skypiea
Disclaimer : Naruto punya Masashi Kishimoto.
Warning : AU, kemungkinan OOC, ada unsur riddle story, alur yang sangat cepat dan membosankan, chara-death, drama, dll.
Selamat membaca, Minna-san! :D
Nine Point Eight
Karena sembilan koma delapan adalah akselerasiku.
"Kau siap, Hinata?"
Namun bayangan lelaki itu dengan cepat menghilang tanpa ingin mengetahui jawaban dari sang kekasih.
.
.
.
Lagi.
Hinata lagi-lagi terbangun karena mimpi yang belakangan ini selalu muncul di tiap malamnya. Mimpi yang selalu menjadi bunga dalam tidurnya, dan menjadi satu-satunya hal yang membekas dalam ingatan gadis manis itu saat ia membuka mata di pagi hari. Mimpi yang sama. Mimpi yang terus berulang setiap malam.
Mimpi Sasuke datang menemuinya, seakan ingin mengajaknya pergi.
Ia tidak ingat persis kapan mimpi itu mulai sering muncul kala ia terlelap. Pun, ia tidak tahu kapan ia menyadari bahwa mimpi yang selalu hadir dalam tidurnya itu adalah mimpi yang sama.
Mimpi yang selalu mengingatkan ia pada sosok kekasihnya tercinta yang sudah tiada. Kekasih yang sangat dicintainya, namun telah pergi meninggalkannya.
"Sasuke-kun..." ujarnya lemah sambil berusaha mengumpulkan setengah nyawanya yang masih beterbangan di alam bawah sadarnya. "Apa ada yang ingin kau sampaikan?" bisiknya lirih.
Beberapa menit Hinata habiskan untuk berdiam diri di atas tempat tidur dan menatap ke atas langit-langit kamarnya tanpa sekali pun mengedipkan mata. Pikirannya melayang ketika raganya sudah mulai sadar. Seakan sedang mengingat sesuatu yang mungkin terlupakan, Hinata mengernyitkan dahinya dalam. Namun sia-sia, karena yang tiba-tiba muncul di pikirannya kini adalah matahari yang mulai beranjak naik, yang berarti Hinata harus segera mandi jika tidak ingin terlambat berangkat ke sekolah. Hinata harus bangun sekarang juga.
Namun tanpa ia sadari, dan mungkin tak akan pernah Hinata sadari, sepasang onyx tengah menatapnya dengan sendu, lalu secara perlahan beralih pada kalender yang telah Hinata tandai dengan tinta warna merah.
Tanggal 9 Oktober.
"Ohayou, Okaa-san. Ohayou, Hanabi-chan," sapa Hinata sambil menghampiri ibu dan adiknya yang sudah menunggu di meja makan untuk sarapan.
"Owhayou, Nwee-san," balas Hanabi yang tengah menyantap roti isinya itu. Hinata tersenyum geli melihatnya, lalu menarik kursi di sebelah adiknya.
"Ini sarapanmu, Hinata," ujar ibunya lembut sambil memberikan piring berisi roti isi telur pada Hinata.
"Terima kasih, Okaa-san," balasnya. Namun tiba-tiba, Hinata yang hendak menyantap rotinya itu lantas teringat satu hal yang membuatnya jadi panik. "Ah, aku lupa bahwa hari ini adalah jadwalku untuk piket!" ujarnya cemas.
"Hee? Memangnya Nee-san kesiangan, ya?" terka Hanabi yang tengah melihat gerak-gerik kakaknya yang kini sudah berdiri dari kursinya itu.
"Aku lupa sekali, Hanabi-chan. Ah, Okaa-san, aku akan berangkat sekarang," ujar Hinata yang kini telah bersiap-siap untuk berangkat sekolah dengan roti isi di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL STORY OF SASUHINA
FanfictionKumpulan STORY SASUHINA dari berbagai AUTHOR DI FF yang sudah tamat oneshot maupun twoshot