Aori Yuu' Fictions
Jumat, 23 Agustus 2013
Black and White #1
Hinata berjalan santai menuju suatu tempat yang sudah sejak dulu menjadi tempat favoritnya, tempat latihan tim tujuh, tempat dimana Naruto menghabiskan waktunya untuk latihan, dan ia -Hyuuga Hinata akan senang berada di tempat itu walau hanya sekedar memandangi pemuda berambut cerah tersebut.
Warna putih mendominasi pemandangan saat itu, dan meski salju nampak tebal dimana-mana, hal itu sama sekali tidak mengurangi keceriaan Hinata saat membayangkan dirinya berada sangat dekat dengan sosok Naruto yang tengah latihan.
Wanita berambut indigo itu lantas melirik pada sebuah bungkusan yang sejak tadi ditentengnya, bento buatannya khusus untuk Naruto. Sudah beberapa bulan ini Hinata memberanikan diri untuk membuatkan Naruto sebuah bekal, dan ia merasa sangat bersnyukur karena pemuda itu mau menerimanya."Aww! Naruuutoo! Saiii! Sudah berapa kali kubilang, jangan memasuki daerah latihanku dengan Ino. Kalian dengar tidak?"
"Go-gomen , Sakura-chan. Sai mendorongku terlalu keras, jadi aku ti-"
"Apapun itu, sekarang lanjutkan saja latihan kalian. Ingat! Jangan memasuki daerah latihan kami!"
Hinata tersenyum miris pada pemandangan yang akhir-akhir ini sudah terasa familiar di matanya, Naruto yang tanpa sengaja mengenai tubuh Sakura saat kunoichi berambut merah muda tersebut tengah latihan, dan berakhir dengan kemarahan Sakura.
Tidak terasa aneh memang, mengingat Sakura termasuk anggota tim tujuh dan ia berhak berada di tempat latihan itu. Hanya saja... apa kalian tahu? Meski hutan sederhana ini merupakan tempat latihan tim tujuh, hanya Naruto sajalah yang selalu berada di tempat ini untuk latihan -terkadang pemuda itu juga ditemani oleh Sai. Baru dua minggu belakangan ini Sakura muncul di tempat ini dengan membawa ketiga anggota tim sepuluh -Ino, Shikamaru dan Chouji bersamanya dengan alasan latihan bersama.
Tidak, Hinata tidak pernah mempermasalahkan kehadiran Sakura di tempat ini. Ia sudah belajar tentang bagaimana seorang wanita mendapatkan kepercayaan dirinya, dan ia tetap akan membuatkan Naruto bekal tiap harinya meski ada orang lain yang melihat -sebelum ini sama sekali tidak ada yang melihatnya. Hanya saja, kehadiran Sakura seolah menutupi keberadaannya. Naruto yang memang tidak pernah mengalihkan perhatiannya padanya kini seolah makin tidak peduli dengan keberadaannya, dan semua itu karena kehadiran Sakura di tempat itu, Sakura yang merupakan kunoichi cantik pujaan hati Naruto.
"Hinata, kau datang lagi ya? Wah, lagi-lagi membuatkan Naruto bekal!"
Ino menyapa Hinata saat mata aquamarine miliknya menemukan sosok Hinata berdiri tidak jauh dari tempat latihan mereka, gadis itu memberikan seulas senyum tulus yang tentunya dibalas dengan senyum tulus pula dari Hinata.
"I-iya, a-aku datang lagi membawakan Naruto bekal, Ino-san."
Meski telah belajar tentang kepercayaan diri seperti yang tertera di atas, entah mengapa gaya bicaranya yang sering tergagap itu sama sekali tida berubah.
"Yo, Hinata-chan! Kali ini kau membuat apa? Rasanya lebih banyak dari kemarin." Naruto menghampiri Hinata seraya memandangi bungkusan yang masih menggantung setia di tangan gadis itu.
"Sa-sama seperti kemarin, hanya saja kali ini aku menambahkan beberapa kue kering di dalamnya." Jawab Hinata masih dengan gagapnya beserta rona merah di wajahnya.
"Kalau Hinata sudah datang, berarti waktu makan siang sudah tiba. Hoahm, aku mau tidur dulu sebentar." Hinata tersenyum tipis mendengar kalimat Shikamaru yang seolah menjadikannya sebuah alarm makan siang.
"Aku juga sudah lapar sekali. Hinata, kau mau makan sebungkus kripik?" Tawar Chouji yang dibalas dengan gelengan pelan dari Hinata, Hinata tahu bahwa pemuda gemuk itu tidak sepenuh hati menawarkan kripiknya padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL STORY OF SASUHINA
FanfictionKumpulan STORY SASUHINA dari berbagai AUTHOR DI FF yang sudah tamat oneshot maupun twoshot