Art of Love #3

1.1K 145 5
                                    

Art of Love

.

.

.

Presents by

Hiname Titania

Disclaimer

Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Warnings

SasuHina, fluffy, AU, OOC, typo(s) and etc.

Don't Like Don't Read.

Bagi yang sudah pernah membaca fanfic ini, sebaiknya membaca chapter sebelumnya dulu karena chapter-chapter sebelumnya sudah pernah saya edit.

.

Chapter Three: No Thank You

Mata amethyst itu menatap tajam pintu di hadapannya. Salah satu tangannya mengepal seolah-olah dia hendak memukul-mukul pintu bernomber 1227 itu. Namun kepalan tangan itu hanya memukul mukul udara tak sampai mengenai pintu tempat seorang Uchiha Sasuke menginap di Kota Paris. Setelah puas dengan tingkah kekanak-kanakannya, gadis berambut hitam kobalt itu pun melangkahkan kakinya menjauhi pintu yang sempat ia maki-maki tadi. Hentakan demi hentakan kaki terus melangkah melewati koridor-koridor hotel yang sepi dan sunyi. Ia hanya sempat berpapasan dengan dua orang asing, satu dengan orang berpakaian office boy dan satu lagi seorang wanita berambut pirang mengenakan baju bermotif bunga-bunga yang ia tebak seorang tamu hotel, seperti dirinya.

Langkahnya terhenti di sebuah pintu hotel bernomber 2307. Sebuah kartu dikeluarkannya dari dompet Victoria Secret-nyaSegera digesekkannya kartu tersebut di sebuah celah kecil di dekat pintu. Setelah bunyi kecil terdengar, gadis berkulit putih alami itu memutar knop pintu dan segera masuk ke dalam. Menghembuskan napas beratnya menjadi hal pertama yang dilakukan olehnya ketika ia sudah berada di dalam kamar hotel. Ia lepas mantel bewarna soft-pink yang semenjak tadi dikenakannya, lalu digantungkannya mantel tersebut di sebuah hanger yang tertempel di dekat tempatnya berdiri. Handuk kecil bewarna putih ia bawa dari almari. Setelah itu ia langsung memasuki kamar mandinya. Selang beberapa menit ia keluar dari kamar mandi dengan rambut yang basah dan juga handuk yang melingkar ditubuhnya.

Suara bel berbunyi cukup nyaring membuatnya cukup terkejut. Dengan langkah terburu-buru ia segera menghampiri pintu tersebut. Matanya awas mengintip lewat celah kecil di balik pintu hotelnya. Seorang gadis muda berambut coklat gelap dengan gaya sanggul sedang berdiri di depan pintunya, dia adalah Ayame. Wajahnya yang sudah dibalut make-up tak bisa menyembunyikan raut kekhawatiran bercampur panik di wajah orientalnya itu. Di tekannya salah satu tombol di sisi pintu membiarkan PA-nya itu memasuki kamar hotelnya.

"Hinata-sama!" serunya ketika ia sudah masuk. Wajah paniknya seolah-olah dia baru saja dikejar-kejar zombie. "Anda baik-baik saja?"

Hinata menganggukkan kepalanya.

"Yokatta, saya benar-benar minta maaf Hinata-sama. Seharusnya tadi malam saya tidak mematikan handphone saya. Uchiha-sama memberitahu saya bahwa anda pingsan dan—"

ALL STORY OF SASUHINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang