Don't Run Away!

2.5K 232 4
                                    

LINK FF https://m.fanfiction.net/s/9204530/1/Don-t-Run-Away

Don't Run Away! by Quartet PeTeng

Don't Run Away!

By Kecebong

Naruto belong to Masashi Kishimoto

.

.

.

Telinga Hinata menangkap suara gaduh saat sang DJ menaikan tempo musik yang berdentum. Niatnya yang akan meneguk martini sejenak tertahan, mata pucatnya melirik dance floor yang tampak semakin ramai dengan bertambahnya pengunjung Dark Night Konoha Club. Well, Dark Night memang salah satu tempat hiburan malam favorit bagi kaula muda Konoha city. So, bukan hal yang mengherankan jika pada dini hari seperti saat ini klub malam terbesar di Konoha tersebut telah disesaki oleh para pengunjung setianya.

Hyuuga Hinata, hanya dapat memandang malas pada kerumunan muda-mudi yang tengah menggila di dance floor. Jika saja malam ini mood Hinata sedang bagus, pasti dia tidak akan segan menerima ajakan teman-temannya untuk menggila di sana. Menggerakkan tubuh mengikuti irama musik yang berdentum, terkadang sambil mencekik leher botol martini yang siap diminum, dan jika beruntung maka dia akan mendapatkan partner dance hanya dengan modal tersenyum.

Dengan modal tersenyum? Sure, sejauh ini Hinata belum pernah gagal menggaet pria incarannya walau hanya dengan melayangkan satu senyum. Well, karena performa fisiknya memang menggoda. Tentu saja. Wajah Hinata sekilas tampak innocent, manis, namun bisa juga berekspresi layaknya iblis. Iblis? Yeah! Iblis penggoda. Dan ekspresi itu amat sangat sulit ditepis.

"Tambah," gumam Hinata pada bartender yang sejak tadi melayaninya. Satu gelas martini kembali membasahi kerongkongannya. Hinata merasakan getaran di tas kecilanya. Dengan gerakan malas, dia mengambil smartphone-nya. Satu pesan masuk dari nomor tidak dikenal. Ck, menyebalkan. Siapa orang tolol yang dini hari seperti ini mengiriminya pesan?

'Kau dimana?' hanya itu yang Hinata baca. Sama sekali tidak ada identitas sang pengirim pesan. Huh, menyebalkan! Dan tanpa perlu membuang waktu untuk membalas pesan, Hinata segara memasukkan smartphone-nya ke dalam tas.

Satu tepukan di bahu membuat Hinata menolehkan wajahnya ke arah samping kanan. Mata pucatnya menemukan dua seyuman yang ditujukan kepadanya. Senyuman dari dua sahabatnya, Ino dan Sakura.

"Mana Tenten dan Karin?" Hinata melirik jam tangannya. Baru jam dua. Masih terlalu cepat untuk pulang sepertinya.

"Masih sibuk meladeni incaran mereka," Sakura berkata sambil ikut duduk bersama Hinata, begitupun dengan Ino.

"Tumben kau tidak mencari mangsa," Ino terkekeh pelan. Dia langsung memesan minuman pada bartender.

"Bad mood," Hinata menjawab sambil mengerucutkan bibirnya. Ck, padahal biasanya se-bad-mood apapun, jika sudah berada di Dark Night Hinata pasti bisa bersenang-senang. Entah dengan sekadar minum-minum, dance beramai-ramai dengan para sahabatnya, atau menggaet pria untuk diajak 'main'—dalam konteks dewasa pastinya.

"Tumben," Sakura bergumam. Mata hijaunya menjelajah untuk mencari pria yang mungkin saja bisa digodanya. Ah! Di sana! "Hei, lihat-lihat! Arah jam dua, arah jam dua!" Sakura berbisik heboh pada dua sahabatnya. Ino dengan semangat melihat pada arah yang ditunjukkan oleh Sakura.

ALL STORY OF SASUHINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang